Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Kepri Kembali Ekstrem, Pelaku Jasa Transportasi Laut Diminta Patuhi Imbauan BMKG

Kompas.com - 02/03/2023, 12:08 WIB
Hadi Maulana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun kelas I Hang Nadim Batan, Kepulauan Riau (Kepri) kembali meminta agar masyarakat di Kepulauan Riau (Kepri) untuk selalu waspada.

Pasalnya saat ini cuaca di Kepri sedang ekstrem, terutama sekitar perairan Tanjungpinang, Bintan, Anambas dan Natuna.

Prakirawan Stasiun Kelas I Hang Nadim BMKG Batam Sarah Salsabila mengatakan, dalam pantauan satelit peramal cuaca (forecaster) wilayah Kepri masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang bahkan lebat yang dapat disertai angin kencang hingga eaok hari, Jumat (3/3/2023).

"Kami minta agar masyarakat selalu waspada karena diperkirakan akan berpotensi terjadi hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir terjadi di seluruh wilayah Kepri," kata Sarah melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Gubernur Kepri Minta Pengurangan Biaya Visa untuk Wisatawan Asing

"Terutama para pelaku jasa tranportasi laut yang selalu diminta waspada dan tidak memaksakan diri untuk berlayar jika cuaca tidak memungkinankan, karena saat ini cuaca di sekitar perairan Kepri sedang ekstrim," tambah Sarah.

Tidak saja hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir, BMKG Hang Nadim juga mengatakan berpotensi gelombang tinggi disekitar perairan Kepri, khususnya di perairan Tanjungpinang dan Bintan yang tinggi gelombang mencapai empat meteran.

"Tinggi gelombang di perairan Tanjungpinang dan Bintan mencapai 4 meteran atau masuk kategori tinggi," jelas Sarah.

Kemudian tinggi gelombang di periaran Natuna dan Anambas mencapai enam meteran atau masuk kategori sangat tinggi.

"Untuk perahu nelayan apabila kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter, untuk tidak melaut," papar Sarah.

Baca juga: BMKG: Bodebek Diprediksi Hujan Sepanjang Hari, Jakarta Siaga Banjir

Kemudian kapal tongkang diimbau untuk tidak berlayar jika kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Kapal ferry apabila kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com