Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Gubernur NTT soal Sekolah Jam 5 Pagi yang Tuai Polemik...

Kompas.com - 01/03/2023, 09:38 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Beredarnya video Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat yang meminta agar sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayah Kota Kupang memulai aktivitas kegiatan belajar mulai pukul 05.00 Wita menuai kontroversi.

Masyarakat di Kota Kupang, hingga kabupaten lainnya di NTT, ramai-ramai protes dengan ide Viktor.

Protes disampaikan melalui media sosial Facebook, TikTok, Instagram, dan grup WhatApp, setelah video itu beredar luas pada Senin (22/2/2023)

Viktor menyampaikan, ide itu datang pada saat mendatangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT dan bertemu dengan sejumlah kepala sekolah SMA dan SMK se-Kota Kupang, Kamis (23/2/2023).

Dalam video yang beredar, politisi Partai Nasdem tersebut meminta para siswa agar membiasakan diri bangun pukul 04.00 Wita sehingga pada pukul 05.00 Wita sudah bisa ke sekolah.

Viktor mengatakan, para murid SMA tidur pukul 22.00 Wita dan bisa bangun pagi pukul 04.00 Wita. Selanjutnya mandi selama setengah jam kemudian berangkat ke sekolah.

Baca juga: Pro Kontra Sekolah Masuk Pukul 5 Pagi di NTT, Alasan Gubernur Viktor hingga Ombudsman Banjir Keluhan

"Ini khusus SMA, kalau SMP tidak," kata Viktor di hadapan para kepala sekolah SMA dan SMK se-Kota Kupang.

Hal ini, menurut Viktor dalam video tersebut, agar tidak ada tambahan rombongan belajar

"Perubahan itu memang sakit. Tapi, harus dimulai sehingga tidak ada yang persoalkan rombongan belajar terbatas," kata Viktor lagi.

Viktor pun bertanya ke kepala sekolah untuk mengubah jam pelajaran dimulai pukul 05.00 Wita dan disetujui para kepala sekolah.

"Di kota kita ubah, sekolah mulai jam 05.00 pagi, setuju tidak kepala sekolah," tanya Gubernur yang dijawab setuju oleh para kepala sekolah.

Protes guru dan orangtua

Setelah video itu beredar luas di sejumlah media sosial, gelombang protes pun disampaikan para guru dan orangtua kepada Perwakilan Ombudsman NTT.

Kepala Perwakilan Ombudsman NTT Darius Beda Daton mengaku, sejak Senin siang hingga malam, sejumlah keluhan diterimanya dari berbagai pihak.

"Terkait kebijakan ini, ada beberapa saran yang ingin kami sampaikan," ujar Darius.

Darius meminta, kebijakan itu didiskusikan terlebih dahulu dengan komite dan orangtua siswa sebelum dilaksanakan sekolah.

Baca juga: Siswa SMA dan SMK Negeri Wajib Masuk Jam 5 Pagi di Kupang, Ombudsman: Apa Kira-kira Urgensinya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Korupsi Pembangunan Hotel Rp 22,6 Miliar, Eks Bupati Kuansing Ditahan

Regional
Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Kronologi Siswa SMP Bunuh Bocah 7 Tahun di Sukabumi, Korban Disodomi Dua Kali oleh Pelaku

Regional
Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Ibu Rumah Tangga Pengedar Sabu di Balikpapan Ditangkap, Barang Bukti 33,5 Gram

Regional
Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu 'Bres'

Truk Tabrak Truk di Bawen Tewaskan 1 Orang, Warga: Dari Atas Kencang, lalu "Bres"

Regional
Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Pegawai Ditangkap Kasus Perdagangan Burung, Bea Cukai Kalbagbar: Bukan Penyelundupan

Regional
Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Penimbun Solar Subsidi Ditangkap Saat Tidur di Salatiga, Kantongi 19 Nomor Pelat Kendaraan

Regional
Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Wujudkan SDM Unggul, Gubernur Kalteng Sugianto Luncurkan Berbagai Program Pendidikan

Regional
Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Terjatuh Saat Jual Babi di Pasar, Seorang Petani di Sikka Meninggal

Regional
Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan 'Contraflow'

Jalan Pantura Demak-Kudus Tersendat Lagi, Polisi Belakukan "Contraflow"

Regional
Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Berencana Kuras Isi Minimarket, Komplotan Bandit sampai Sewa Mobil untuk Kabur

Regional
Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Istri Mantan Bupati Ikut Ramaikan Bursa Pilkada Banyumas

Regional
Video Viral Pendaki Nyalakan 'Flare' di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Video Viral Pendaki Nyalakan "Flare" di Gunung Andong, Pengelola Merasa Kecolongan

Regional
Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Regional
Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bappeda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bappeda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com