Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Fort de Kock, Jejak Belanda di Bukittinggi pada Masa Perang Paderi

Kompas.com - 27/02/2023, 19:21 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Benteng Fort de Kock adalah sebuah obyek wisata sejarah yang berada di Kota Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat.

Lokasi Benteng Fort de Kock berada di Jalan Yos Sudarso, Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi.

Baca juga: Benteng Vredeburg, Benteng Perdamaian yang Semula Bernama Rustenburg

Benteng peninggalan zaman kolonial ini dibangun di atas Bukit Jirek dengan ketinggian 958 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Keberadaan Benteng Fort de Kock ternyata juga terkait dengan asal-usul Kota Bukittinggi dan peristiwa Perang Paderi.

Baca juga: Benteng Marlborough, Benteng Terbesar Inggris di Asia Tenggara

Sejarah Benteng Fort de Kock

Dilansir dari laman sikamek.sumbarprov.go.id, Benteng Fort de Kock dibangun pada tahun 1826 oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda yang dipimpin oleh Johann Heinrich Conrad Bauer.

Johann Heinrich Conrad Bauer adalah seorang kapten yang memimpin salah satu satuan pasukan tentara Hindia Belanda di wilayah pedalaman Sumatera Barat.

Baca juga: Benteng Fort Rotterdam, Jejak Kerajaan Gowa-Tallo dan VOC di Makassar

Pada awalnya benteng ini diberi nama Sterreschans yang memiliki arti benteng pelindung.Namun kemudian nama benteng ini diubah menjadi Fort de Kock yang merupakan nama lain dari Bukit Jirek.

Nama Benteng Fort de Kock didedikasikan kepada seorang Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang sekaligus Komandan Militer kala itu, Hendrik Merkus Baron de Kock.

Dibangun pada masa Perang Paderi (1803-1838), Pemerintah Hindia Belanda leluasa melakukan pembangunan Benteng Fort de Kock karena dimintai bantuan oleh Kaum Adat untuk mengalahkan Kaum Paderi.

Fungsi Benteng Fort de Kock adalah sebagai pertahanan bagi lima desa adat yang ada di sekitar bukit dari Perang Padri yang telah bergejolak selama satu dekade lebih.

Pada akhirnya Kaum Adat justru mengalami kerugian karena perang tersebut menyebabkan Kerajaan Pagaruyung menjadi runtuh.

Selain dapat leluasa membangun Benteng Fort de Kock di Bukittinggi , Pemerintah Hindia Belanda juga membangun Benteng Fort van der Capellen di Batusangkar.

Di sisi lain keberadaan Benteng Fort de Kock menjadi tanda bahwa Belanda telah menanamkan kekuasaan di wilayah Bukittinggi, Agam, dan Pasaman.

Seiring berjalannya waktu, Belanda juga mengambil alih 75 persen wilayah di daerah tersebut dan membangun kota baru yang dinamai Fort de Kock.

Setelah kemerdekaan nama kota Fort de Kock kemudian berganti nama menjadi Kota Bukittinggi.

Benteng Fort de Kock, di Bukittinggi, Sumatera Barat.Shutterstock/KiwiGraphy Studio Benteng Fort de Kock, di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Wisata di Benteng Fort de Kock

Kawasan Benteng Fort de Kock yang menjadi saksi bisu penjajahan Belanda atas Minangkabau kini tidak berbekas.

Benteng Fort de Kock hanya meninggalkan sisa-sisa parit dengan lebar sekitar tiga meter.

Selain bekas pondasi berbentuk persegi empat, terdapat juga bangunan bak air setinggi 20 meter yang masih tegak berdiri.

Delapan buah meriam besi juga masih terlihat terpasang di sekeliling area bekas benteng ini.

Pada salah satu meriam tersebut terdapat inskripsi yang menunjukkan angka tahun 1813.

Pemerintah setempat kemudian melakukan pemugaran di kawasan Benteng Fort de Kock dan diubah menjadi Taman Kota Bukittinggi (Bukittinggi City Park) dan Taman Burung Tropis (Tropical Bird Park).

Saat ini Benteng Fort de Kock berada di dalam kawasan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi.

Benteng ini berada di lokasi yang sama dengan Kebun Binatang Bukittinggi dan Museum Rumah Adat Baanjuang.

Sumber:
sikamek.sumbarprov.go.id  
kebudayaan.kemdikbud.go.id  
sumbar.kemenag.go.id  
padang.tribunnews.com 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com