Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Indonesia Terbuka, tetapi Jangan Paksa Ekspor Bahan Mentah

Kompas.com - 22/02/2023, 15:56 WIB
Ahmad Riyadi,
Khairina

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo menegaskan, Indonesia tidak akan lagi mengekspor bahan mentah.

Jokowi menyebut Indonesia tidak akan mundur meskipun mendapat gugatan akan keputusan itu.

"Kalau kita digugat kemudian mundur, belok kanan, enggak jadi, jangan berharap sampai kapan pun negara ini menjadi negara maju," ucap Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Muktamar XVIII PP Muhammadiyah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Jokowi Berharap Muktamar PP Pemuda Muhammadiyah Hasilkan Agenda Besar

Pemerintah Indonesia menghentikan ekspor nikel tahun 2020 dan ekspor bauksit pada Juni 2023. Jokowi menyebut pemerintah juga akan menghentikan ekspor timah dan tembaga.

"Setelah nikel stop, bauksit stop, tembaga stop, timah stop, mau tidak mau perusahaan besar nanti akan investasi di sini. Saya sampaikan waktu bertemu Uni Eropa, Indonesia ini tidak menutup diri, kita terbuka, tapi jangan paksa kita untuk mengekspor bahan mentah, sudah enggak mau kita," kata Jokowi lagi.

Namun, kata Presiden, Indonesia terbuka bagi industri dari luar negeri, baik bekerja sama dengan perusahaan Indonesia, BUMN, ataukan mendirikan perusahaan sendiri. Asalkan, industri dan pabriknya ada di Indonesia.

"Karena dari situ kita akan dapat manfaat besar, kesempatan kerja seluas-luasnya bagi rakyat kita. Larinya ke sana," ujar Presiden lagi.

Baca juga: Buka Muktamar PP Pemuda Muhammadiyah, Jokowi Sapa Ganjar hingga Singgung Banyak Orang yang Mengaku dari Solo

Jokowi pun mencontohkan nilai tambah dari kebijakan menyetop ekspor bauksit. Sebelumnya Indonesia pengekspor bauksit nomor 3 di dunia tetapi eksportir nomor 31 panel surya. Sementara, China eksportir bauksit nomor 18 dunia tetapi eksportir nomor 1 panel surya.

"Barang kita 90 persen bauksit kita ekspor ke RRT dan dia sekarang jadi eksportir no 1 di dunia, mau kita terus-teruskan? Mau kita terus-teruskan?" kata Jokowi berulang-ulang.

Menurut Jokowi, dengan kebijakan menyetop ekspor bahan mentah, Indonesia akan mendapat hasil berkali-kali lipat dibanding sebelumnya.

Presiden memberi gambaran, sebelumnya saat ekspor nikel, nilainya hanya Rp 17 triliun, namun setelah dibuat menjadi komponen-komponen untuk sejumlah produk seperti laptop, prekursor, dan besi baja nilainya naik menjadi Rp 450 triliun.

"Dari Rp 17 triliun menjadi Rp 450 triliun, negara akan mendapat berlipat-lipat dari pajak perusahaan, karyawan, royalti, PNBP, bea ekspor. Konsep besarnya seperti itu," ujar Presiden.

 

Dia juga mencontohkan beberapa peluang hilirisasi industri. Setelah jadi EV baterai, nilai tambahnya jadi 67 kali, bauksit setelah diolah jadi panel surya nilai tambahnya bisa 194 kali. 

"Gas alam jadi pupuk bisa 4 kali. Belum kelautan, perkebunan
Mau terus-terus ekspor bahan mentah?ndak, stop. Ini nanti yang akan rakyat dapat kesempatan kerja," tegas Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Dituding Jadi Penyebab Banjir, Perumahan di Lampung Digeruduk Emak-emak

Regional
Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Purwakarta Kejar Posisi sebagai Daerah Penghasil Ikan Air Tawar

Regional
DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

DPRD Minta Pemkot Bandar Lampung Segera Realisasikan BLK

Regional
Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Suami Istri di Gresik Mencuri Sambil Bawa Balita, Uangnya Digunakan Beli Minuman Keras

Regional
Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Pilkada Bangka Belitung, PDI-P dan Gerindra Jajaki Koalisi

Regional
2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

2 Warga Sikka Ditangkap karena Edarkan Uang Palsu

Regional
Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Mayat Tak Dikenal Telungkup di Pinggir Jalan, Jadi Tontonan Warga

Regional
Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Warga Semarang, Ini Rangkaian Acara untuk Sambut HUT Ke-477 Kota Semarang

Regional
Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Tabrakan 2 Sepeda Motor di NTT, Seorang Guru Tewas

Regional
Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Peringatkan Pelaku Hoaks Perampokan Klinik di Padang, Polisi Siap Tempuh Jalur Hukum

Regional
Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Saat Pimpinan Partai di Jateng Halalbihalal Usai Bersaing dalam Pemilu

Regional
Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Anggota Brimob Akan Dikirim untuk Amankan Intan Jaya dari Gangguan KKB

Regional
Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Peringatan HUT Ke-477 Kota Semarang, Mbak Ita: Kami Buat Meriah

Regional
Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Inovasi Daun Kelor Turunkan Angka Stunting, Penyuluh KB di Sumbawa Tembus Tingkat Nasional

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com