Fikri mengatakan, kondisi kesehatan seperti ibu yang anemia, kurang energi kalori, kekurangan gizi, mempunyai penyakit penyerta saat hamil, agar bisa dideteksi lebih awal.
"Ibu hamil perlu memeriksakan diri secara rutin di fasilitas kesehatan dan memaksimalkan Posyandu Keluarga sebagai pusat edukasi dan skrining lebih dini untuk mengurangi faktor risiko," Kata Fikri.
Baca juga: Polisi Tangkap 19 Tersangka dari 13 Kasus Judi Online di NTB Sepanjang 2023
Menurut Fikri, peristiwa seperti yang dialami HPS juga dapat terjadi karena faktor 3T, yaitu, terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas pelayanan kesehatan, dan terlambat mendapat pertolongan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Menanggapi peristiwa tersebut, Dinas Kesehatan menekankan pentingnya koordinasi dan dukungan dari semua pihak dalam melakukan upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui transformasi sistem kesehatan.
"Mempersiapkan ibu layak hamil, terdeteksi komplikasi kehamilan sedini mungkin di pelayanan kesehatan, persalinan di fasilitas kesehatan dan pelayanan untuk bayi yang dilahirkan," terang Fikri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.