SIKKA, KOMPAS.com - Komodo tidak hanya ditemukan di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, tetapi juga di wilayah lain, seperti Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur.
Warga Pulau Komodo menyebut komodo dengan nama Ora, sementara warga Pota menyebutnya Rugu.
Baca juga: Mengenal Komodo, Karakteristik hingga Perkembangbiakan
Keberadaan satwa endemik Indonesia tersebut tidak terlepas dari peran para ranger atau penjaga.
Ranger tak hanya bertugas menjaga keamanan kawasan, namun juga sebagai pawang komodo hingga pemandu bagi wisatawan.
Salah satu ranger komodo di Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat adalah Evan Stevano (31).
Sebelum menjadi ranger komodo, Evan bekerja di salah satu hotel di Labuan Bajo selama enam bulan.
Baca juga: Lomba Internasional Komodo Math Competition 2023 Resmi Dibuka
Sekitar awal tahun 2012, ia mendapat informasi dari kerabatnya, bahwa pihak TNK membuka lowongan kerja sebagai ranger komodo.
"Saya dapat informasi dari teman ada lowongan untuk bekerja di TNK. Apalagi prioritas putra daerah, akhirnya saya memutuskan ikut seleksi," ujarnya.
Evan bersama calon pekerja yang lain kemudian mengikuti pelatihan selama enam bulan. Setelah dinyatakan lolos, ia ditempatkan di pos jaga yang sudah disediakan.
"Latihannya cukup keras, semi militer. Tapi yang namanya pilihan, kita tetap ikut," kenangnya.
Evan mengatakan, selama bekerja mereka harus profesional. Setiap wisatawan yang datang wajib melapor ke petugas jaga.
Selanjutnya para ranger memberikan arahan kepada pengunjung selama berada di kawasan tersebut.
Evan dan para ranger lainnya bertugas mengatur jarak antara wisawatan dengan komodo, mengingat komodo bisa melukai manusia.
Dia juga memastikan agar wisawatan tidak membuat kegaduhan atau keributan dan tetap berada bersama rombongan.
"Kita wajib menjaga keselamatan wisatawan apalagi hewan ini kan cukup berbahaya. Sehingga pengunjung yang datang selalu dalam pantauan kami," ujarnya.
Baca juga: Sampah Plastik Masih Jadi Masalah di Area Konservasi TN Komodo