KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 14 unit alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsoran di Kilometer 73, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain membersihkan material, alat berat itu digunakan untuk memadatkan jalan alternatif yang dikerjakan sejak Minggu (19/2/2023).
Informasi itu disampaikan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT Agustinus Junianto, kepada Kompas.com, Senin (20/2/2023).
Dia memerinci, 14 alat berat itu terdiri dari 11 eskavator dan tiga unit self loader.
Baca juga: 58 Warga di Kupang Terdampak Longsor yang Terjadi di Jalan Trans-Timor
Agustinus menjelaskan, jalan alternatif yang dibangun itu berada di atas timbunan tanah yang longsor.
Sempat digunakan oleh para pejalan kaki, kendaraan roda dua dan roda empat sejak Minggu (19/2/2023) sekitar pukul 19.00 Wita. Namun, pada Senin pagi tadi, jalan alternatif itu ditutup
"Ditutup tadi pagi karena hujan dan licin. Termasuk juga ada longsoran kecil. Petugas kita di lapangan, tidak berani buka karena rawan kecelakaan," ungkap Agustinus.
Kemudian, setelah cuaca cerah dan jalan alternatif dirapikan dan dipadatkan, petugas lalu membuka kembali.
"Memang sudah dibuka kembali siang hingga sore ini, tetapi hanya sementara saja," ujar Agustinus.
Menurut Agustinus, untuk membersihkan material longsor bisa lebih dari satu pekan. Sehingga dia berharap, para pengguna jalan bisa memahami kondisi ini.
Baca juga: Jalan Trans-Timor Lumpuh 3 Hari akibat Longsor, Pemerintah Buka Jalur Alternatif
Sebelumnya diberitakan, longsor terjadi di Kilometer 73, Kelurahan Takari, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (17/2/2023) malam. Longsor tersebut, menutup badan jalan nasional Trans-Timor.
Akibatnya, akses transportasi dari Kota Kupang menuju Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Malaka, Belu hingga negara Timor Leste, maupun sebaliknya lumpuh total.
Hingga Minggu (19/2/2023) pagi, kendaraan bermotor masih mengantre di sekitar area longsoran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.