Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan Sepasang Burung Perkici Dora Digagalkan Balai Karantina Pertanian Gorontalo

Kompas.com - 14/02/2023, 13:22 WIB
Rosyid A Azhar ,
Khairina

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Penyelundupan sepasang perkici dora atau Ornate Lorikeet (Trichoglossus ornatus) yang berasal dari Ampana, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah melalui Pelabuhan Gorontalo digagalkan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas II Gorontalo

Sepasang burung yang masuk kategori dilindungi ini dibawa oleh seseorang yang menumpang kapal Sabuk Nusantara 38. Rencananya orang ini akan membawanya ke Suwawa, Kabupaten Bone Bolango.

Baca juga: 216 Ekor Burung Sitaan Dilepasliarkan di Cagar Alam Rogojampi Banyuwangi

Firman Kristianto dokter hewan karantina muda Balai Karantina Pertanian menjelaskan, burung perkici dora ini diketahui dibawa oleh seseorang saat akan turun dari kapal Sabuk Nusantara 38, orang ini tidak mau diambil identitasnya.

“Saat di kapal orangnya tidak mengaku kalau ini adalah burungnya. Kami akhirnya melakukan penahanan satwanya, namun orang yang membawanya tidak mau diambil identitasnya,” kata Firman Kristianto, Selasa (14/2/2023).

Baca juga: Curhat Penjual Burung Usai Rekening Diblokir Atas Permintaan KPK: Bulan Depan Istri Saya Melahirkan...

Saat ditemukan pada hari Sabtu lalu, perkici dora ini dibawa dengan menggunakan kardus yang di dalamnya terdapat pengaman kawat ram. Burung ini dinyatakan sehat tidak ada gejala klinis yang terserang penyakit.

“Waktu pemeriksaan hanya ada burung perkici dora, petugas kami tidak menemukan satwa lainnya,” ucap Firman Kristianto.

Balai Karantina Pertanian Gorontalo rutin melaksanakan pemeriksaan saat kedatangan kapal tol laut, feri, atau kontainer yang merapat di pelabuhan atau dermaga penyeberangan.

Saat ini sepasang perkici dora ini telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)

Perkici dora ini merupakan burung endemik Sulawesi yang memiliki kecenderungan populasi di alam yang terus menurun. Perusakan habitat dan pengambilan individu di alam menjadi faktor utama penurunan populasi burung ini. Burung bisa ditemukan di habitanya di dataran rendah hingga ketinggian 1000 m.

Burung ini dari keluarga Psittaculidae dan genus Trichoglossus, memiliki paruh bengkok. Karena warna bulunya yang menarik, kombinasi warna hijau, kuning, hitam, biru, hingga warna oranya kemerahan. Perkici dora menyukai kawasan tepi hutan, hutan sekunder, hutan pesisir, rawa atau mangrove.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com