Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/02/2023, 14:48 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

KOMPAS.com-Presiden Joko Widodo mengungkapkan pupuk di Indonesia masih mahal harganya dan langka.

Keadaan itu terjadi karena kebutuhan pupuk secara nasional mencapai 13,5 juta ton, tapi yang baru bisa dipenuhi hanya 3,5 juta ton.

"Saya rasakan akhir-akhir ini setiap saya ke desa, setiap saya masuk ke sawah ketemu petani selalu yang disampaikan adalah ‘pak pupuk tidak ada, pak pupuk harga tinggi’. Kalau tak ada, kalau suplainya turun, artinya harga pasti naik otomatis," kata Jokowi saat meresmikan pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) di Lhokseumawe, Aceh, Jumat (10/2/2023), seperti dilansir Antara.

Baca juga: Saat Jokowi Mengaku sebagai Orang Aceh Saat Bagikan KUR di Aceh Utara

Salah satu penyebab kelangkaan pupuk, disebut Jokowi, adalah perang di Ukraina.

Pasalnya, Ukraina yang merupakan salah satu produsen pupuk terbesar di dunia tidak bisa mendistribusikan komoditasnya selama perang berkecambuk.

Untuk itu, Jokowi berharap produksi dari pabrik PT PIM bisa mengurangi kekurangan dari kebutuhan nasional.

“Saya ingin kapasitas yang ada di sini 570.000 ton, dikalikan dua, berarti 1,14 juta ton, itu betul-betul nanti maksimal bisa keluar, sehingga keluhan-keluhan yang ada di petani bisa kita selesaikan,” sebut Jokowi.

Jokowi juga menyinggung ada dua pabrik pupuk di Aceh yang berhenti beroperasi yakni milik PT Aceh ASEAN Fertilizer (AAF), dan milik PT PIM.

Baca juga: Siswa Pedalaman Flores Timur Minta Listrik ke Jokowi, PLN: Proses Survei Lokasi

Kendala operasi dua perusahaan itu dikarenakan tersendatnya pasokan gas.

“Problemnya apa? Ini sudah sejak 2005. Problemnya gas. Apakah kita kalau tidak cukup gas kita dari dalam negeri, apakah tidak bisa kita impor? Agar pabriknya ini jalan. Saya tidak tahu, berpuluh tahun bertahun-tahun kita diamkan saja aset sebesar ini,” cerita Jokowi.

Jokowi kemudian memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjalankan kembali operasi dua pabrik pupuk tersebut di Aceh.

Untuk pengoperasian kembali PT PIM, biaya investasi mencapai Rp 1,7 triliun untuk pembangunan industri NPK, hingga sarana pelabuhan untuk logistik.

“Ini baru dijalankan yang PIM-nya, AAF masih ada banyak masalah yang harus dilihat dan dihitung. Jalan dulu, satu tidak apa-apa. PIM 1 PIM 2 dijalankan, kebutuhan gas dicarikan. Ini kebutuhan dasar yang kita inginkan kok dibiarkan saja,” ujar Presiden Jokowi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Digigit Puluhan Nyamuk Wolbachia, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI: Tak Ada Masalah

Digigit Puluhan Nyamuk Wolbachia, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI: Tak Ada Masalah

Regional
Dalam 5 Bulan, 4 Hiu Tutul Ditemukan Mati Terdampar di Pesisir Cilacap

Dalam 5 Bulan, 4 Hiu Tutul Ditemukan Mati Terdampar di Pesisir Cilacap

Regional
Soal Perebutan Suara dengan Gibran di Semarang, PDI-P: Enggak 'Ngefek'

Soal Perebutan Suara dengan Gibran di Semarang, PDI-P: Enggak "Ngefek"

Regional
PLN Makassar Didemo Terkait Penerapan Pemadaman Bergilir, Massa Saling Dorong dengan Polisi

PLN Makassar Didemo Terkait Penerapan Pemadaman Bergilir, Massa Saling Dorong dengan Polisi

Regional
Paksa Anak 15 Tahun Jadi PSK, Pemilik Kafe Divonis 4,5 Tahun Penjara

Paksa Anak 15 Tahun Jadi PSK, Pemilik Kafe Divonis 4,5 Tahun Penjara

Regional
PDI-P Kota Semarang Buat 38 Posko untuk Menangkan Ganjar-Mahfud, Termasuk Tim Cyber

PDI-P Kota Semarang Buat 38 Posko untuk Menangkan Ganjar-Mahfud, Termasuk Tim Cyber

Regional
Kronologi Temuan Pria Tewas Mengenaskan di Gresik, Tak Respons Saat Dihubungi

Kronologi Temuan Pria Tewas Mengenaskan di Gresik, Tak Respons Saat Dihubungi

Regional
Napi Lapas Pontianak Diduga Kendalikan Penyelundupan Sabu dari Malaysia

Napi Lapas Pontianak Diduga Kendalikan Penyelundupan Sabu dari Malaysia

Regional
Merawat Indonesia dari Tapal Batas...

Merawat Indonesia dari Tapal Batas...

Regional
Hendak Cari Ibunya, Bocah Kelas 4 SD Naik Sepeda dari Sukoharjo ke Karanganyar Sejauh 36 Km

Hendak Cari Ibunya, Bocah Kelas 4 SD Naik Sepeda dari Sukoharjo ke Karanganyar Sejauh 36 Km

Regional
Soal Netralitas ASN, Sekda Kabupaten Semarang: Jangan Takut Ancaman dan Tekanan dari Oknum

Soal Netralitas ASN, Sekda Kabupaten Semarang: Jangan Takut Ancaman dan Tekanan dari Oknum

Regional
Bawaslu Jateng Larang Kampanye di Konser Musik dan Pengajian Akbar

Bawaslu Jateng Larang Kampanye di Konser Musik dan Pengajian Akbar

Regional
Warga Kota Tangerang Padati Sungai Cisadane untuk Mancing 2 Ton Ikan Bersama

Warga Kota Tangerang Padati Sungai Cisadane untuk Mancing 2 Ton Ikan Bersama

Regional
Hampir 3 Bulan SDN Kuranji Kota Serang Disegel yang Mengaku Ahli Waris

Hampir 3 Bulan SDN Kuranji Kota Serang Disegel yang Mengaku Ahli Waris

Regional
Dua Remaja asal Jakarta Jadi Korban TPPO di Yogyakarta, Awalnya Ditawari Kerja, Ternyata Jadi PSK

Dua Remaja asal Jakarta Jadi Korban TPPO di Yogyakarta, Awalnya Ditawari Kerja, Ternyata Jadi PSK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com