Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala KKB Diduga Sandera Pilot Susi Air dan 15 Pekerja Bangunan di Nduga...

Kompas.com - 08/02/2023, 06:44 WIB
Pythag Kurniati

Editor

JAYAPURA, KOMPAS.com- Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dipastikan telah membawa Pilot Susi Air Philips Marthen dan 15 pekerja bangunan Puskesmas Paro, Selasa (7/2/2023).

Tak hanya itu, KKB kelompok Egianus Kogoya juga membakar pesawat Susi Air PK-BVY di Distrik Paro, Nduga. Berikut kronologi sementara:

Baca juga: Kapolda Papua: KKB Mengira Pesawat Susi Air Akan Dipakai Mengevakuasi 15 Tukang yang Disandera

KKB ancam 15 tukang

KKB kelompok Egianus Kogoya mulanya mengancam dan membawa 15 pekerja bangunan di Puskesmas Distrik Paro, sebelum membakar pesawat Susi Air dan membawa pilot.

Ancaman Egianus terhadap para pekerja pembangunan Puskesmas terjadi sejak Selasa (4/2/2023).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo menjelaskan, 15 pekerja tersebut dicurigai sebagai intel hingga dibawa oleh mereka.

Baca juga: Polisi: Sebelum Bakar Pesawat Susi Air, KKB Sandera 15 Pekerja Bangunan di Nduga

"15 pekerja tersebut dipermasalahkan karena ada beberapa yang tidak membawa kartu identitas sehingga dicurigai sebagai intel. Informasinya, 15 pekerja itu saat ini sudah keluar dari Paro menuju Mapenduma," kata Benny.

Baca juga: Pangdam Cenderawasih Pastikan Pilot Susi Air Dibawa KKB, Pesawatnya Dibakar di Paro Nduga

Bakar pesawat dan bawa pilot

Ilustrasi Adam Wilson Ilustrasi

Aksi KKB pimpinan Egianus Kogoya berlanjut pada Selasa (7/2/2023) pagi.

Mereka membakar pesawat Susi Air yang lepas landas dari Bandara Moses Kilangin, Mimika, Papua Tengah dan mendarat di Landasan Terbang Paro, Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023) pagi.

Benny menyebutkan, pilot Susi Air bernama Philips Marthen (37) dan merupakan WNA.

"Identitas pilot Philips Marthen yang merupakan WNA asal Selandia Baru," kata Benny.

Pesawat tersebut juga membawa lima penumpang. Yakni Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge dan Wetina W (Bayi).

Founder Susi Air Susi Pudjiastuti mengatakan, pesawat mendarat di Paro dalam kondisi selamat.

"Pesawat sudah dibakar, confirm landing baik bukan accident atau crash. Sedang dicari tahu kondisi pilot dan penumpang," katanya kepada Kompas.com.

Baca juga: Pesawat Susi Air Dibakar KKB, Lapangan Terbang Paro di Nduga Ditutup Sementara

Dibawa ke luar Distrik Paro

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri.
ANTARA/EVARUKDIJATI Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri.

Sementara Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan, pilot Susi Air dan 15 pekerja bangunan telah dibawa keluar dari Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

"Pilot dan 15 karyawannya dibawa keluar dari Distrik Paro," kata Mathius.

Menurutnya, KKB membakar pesawat karena mengira pesawat itu akan digunakan untuk mengevakuasi 15 pekerja bangunan yang mereka sandera.

Baca juga: Kapolda Papua: Pilot Susi Air dan 15 Pekerja Dibawa Keluar dari Distrik Paro, Nduga

"Rupanya tadi pagi ada pesawat yang masuk, mungkin dugaan kami pikirnya untuk membawa para pekerja keluar (evakuasi) sehingga pesawatnya ditahan dan pilot serta penumpangnya diturunkan lalu mereka membakar pesawat," kata dia.

Kapolda menjelaskan, kini TNI-Polri berupaya melakukan komunikasi dengan kelompok Egianus Kogoya, dibantu tokoh masyarakat setempat.

"Kami sedang berupaya berkoordinasi dengan melibatkan tokoh-tokoh masyarakat, mudahm-mudahan bisa bernegosiasi agar yang disandera bisa dilepas," harap Kapolda.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi | Editor: Pythag Kurniati, Dheri Agriesta, Krisiandi, Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com