Markus memerintahkan personelnya membawa jenazah ke rumah Alexander untuk divisum dokter, mengingat lokasi kejadian sulit dijangkau.
"Dua anggota kita kemudian berjibaku dengan warga mengevakuasi korban dengan melintasi jalan yang berlumpur dan licin, tiga kali menyeberangi arus sungai Batnun dengan jarak tempuh sekitar 2,5 kilometer," ungkap Markus.
Jenazah kemudian tiba di rumah duka dan divisum petugas kesehatan dari Puskesmas Batu Putih.
Baca juga: Hujan Deras Guyur Kabupaten Kupang, Tembok Penahan Tanggul Jebol
"Dari hasil visum yang dilakukan dokter menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik dan untuk mengetahui lebih lanjut perlu dilakukan otopsi jenazah," kata Markus.
Alexander diduga meninggal dunia akibat sesak napas, karena cuaca dingin. Polisi pun menyampaikan hasil visum kepada keluarga.
Keluarga Alexander menolak jenazah korband diotopsi.
"Keluarga menerima kematian kakek Alexander sebagai ajal serta tidak bersedia kasus tersebut diproses secara hukum. Keluarga pun membuat pernyataan penolakan otopsi atau bedah mayat," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.