Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Manggarai Barat Diduga Pukul dan Tendang Anggota hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Kompas.com - 26/01/2023, 14:19 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kapolres Manggarai Barat, AKBP Felli Hermanto diduga melakukan penganiayaan terhadap salah satu anggotanya pada Kamis (26/01/2022) pagi.

Akibatnya korban dugaan penganiayaan yang berinisial Bripka SR harus dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Diduga Palsukan Surat Pernyataan tentang Tanah, Mantan Camat di Manggarai Barat Ditahan Kejaksaan

Bripka SR mengatakan, mulanya dia tidak mengetahui alasan Kapolres tiba-tiba memukulnya.

"Awalnya tidak pernah tahu apa pokok permasalahan sehingga Bapak Kapolres ini marah-marah sama anggota penjagaan," ujarnya saat ditemui awak media, Kamis (26/1/2023) siang.

Setelah dipukul oleh Kapolres, baru dirinya tahu bahwa persoalan dipicu masalah air.

Baca juga: Heboh, Motor Vixion Tergeletak di Sungai Manggarai Barat, Pengendaranya Hilang Diduga Terseret Banjir

"Setelah dipukul oleh Bapak Kapolres, baru kami tahu bahwa ada permasalahan air di rumahnya Bapak Kapolres (tidak ada air). Jadi beliau menyuruh cek ajudannya itu untuk kasih mati air di samping penjagaan. Dan itu sudah dikasih mati sama anggota Provos," ungkapnya.

Setelah itu, lanjut dia, Kapolres Felli datang dan langsung menampar dirinya. Tidak hanya itu, Kapolres juga disebut memukul dan menendangnya hingga terkapar.

"Tiba-tiba langsung tampar saya di sini (di pipi). Itu dia (Kapolres) bilang kalian hanya duduk saja. Nah kami pun juga itu tidak tahu. Nah habis itu beliau keluar lagi marah langsung pukul sampai saya jatuh terkapar begitu," terangnya.

Setelah dipukul dan ditendang oleh Kapolres, Bripka RS, langsung dibawa ke RS dan hingga kini masih menjalani pemeriksaan dari pihak RS Siloam Labuan Bajo.

Baca juga: Ratusan Babi Mati karena ASF di NTT, Disnak Siapkan 39.200 Liter Disinfektan

Sementara itu, Kapolres Manggarai Barat, AKBP Felli Hermanto belum merespons saat Kompas.com berupaya mengonfirmasi dugaan pemukulan tersebut.

Wakapolres Manggarai Barat Kompol Sepuh Ade Irsyam Siregar mengatakan, tindakan terhadap Bripka SR disebut sebagai sebuah pembinaan terhadap anggota yang tidak disiplin.

"Pembinaan merupakan tanggung jawab dari seorang pimpinan kepada anak buahnya bagaimana mendidik supaya anggota-anggota ini bisa menjadi polisi yang baik tujuannya hanya itu," kata Kompol Sepuh saat ditemui awak media di Polres Manggarai Barat, Kamis (26/1/2023).

Baca juga: Heboh, Motor Vixion Tergeletak di Sungai Manggarai Barat, Pengendaranya Hilang Diduga Terseret Banjir

Ia menyebutkan, pembinaan yang dimaksud tidak seperti yang disampaikan oleh Bripka SR.

"Jadi sifatnya hanya sebagai pembinaan untuk anggota-anggota tertentu yang sifatnya pembinaan ringan sudah diberikan. Namun masih mengulangi tentunya kita memberikan pembinaan yang lebih ditingkatkan supaya bisa memberikan efek bagi yang bersangkutan maupun kepada anggota-anggota yang masih tidak siaga juga dengan keadaan Manggarai Barat," lanjut Kompol Sepuh.

Baca juga: Bocah yang Tertimpa Semen dari Tronton Terguling di NTT Meninggal, Sempat Jalani Perawatan di RS

Wakapolres membantah tindakan yang dilakukan oleh Kapolres Manggarai terhadap anggotanya adalah karena persoalan air.

"Itu tidak benar, mungkin tadi pagi Bapak Kapolres mengecek kesiapsiagaan kepada seluruh anggota kemudian terdapat satu atau dua anggota yang kurang disiplin," ungkapnya.

Ia menjelaskan, anggota yang dipukul oleh Kapolres Manggarai Barat sering membuat pelanggaran-pelanggaran tertentu.

"Mungkin secara kepribadian dari anggota ini juga sering membuat pelanggaran-pelanggaran tentu ekskalasinya tidak hanya sekadar memberikan teguran, tetapi ada semacam pembinaan fisik kepada yang bersangkutan," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Raih Gelar Doktor, Walkot Semarang Lulus dengan Predikat Summa Cum Laude

Regional
Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Gibran Sebut Prabowo Rangkul Tokoh di Luar Koalisi Pilpres 2024

Regional
Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com