Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Babi Mati karena ASF di NTT, Disnak Siapkan 39.200 Liter Disinfektan

Kompas.com - 25/01/2023, 18:38 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menerima laporan adanya ratusan ternak mati mendadak akibat flu babi afrika atau african swine fever (ASF) di lima kabupaten dan satu kota di NTT.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Provinsi NTT, Melky Angsar, mengatakan, saat ini telah tercatat 252 ekor babi yang mati.

"Untuk kasus babi yang mati di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Flores Timur, sudah pasti karena ASF," kata Melky, kepada Kompas.com, Rabu (25/1/2023).

Hal itu berdasarkan pemeriksaan sampel darah babi yang positif ASF itu telah diuji di Laboratorium Kesehatan Hewan Oesapa, Kota Kupang dan juga Balai Besar Veteriner Denpasar, Bali.

Baca juga: Cegah ASF, Pemkab Nagekeo Tolak Bantuan Babi dari Kementan

Melky menjelaskan, sejak 2020 hingga kini seluruh Kabupaten dan Kota di NTT (21 Kabupaten dan 1 Kota) masih endemik ASF.

"Artinya virus masih ada di lapangan. Bila kondisi babi menurun akibat cuaca, maka gampang sakit hingga mati oleh penyakit," ungkap dia.

Pihaknya lanjut Melky, sejak Selasa (24/1/2023) kemarin hingga hari ini, telah membagikan desinfektan kepada peternak di Kab Kupang dan menyemprot kandang babi.

Melky pun menganjurkan kepada empat Kabupaten lainnya yakni Kabupaten Ende, Sikka, Flores Timur dan Sumba Barat Daya serta Kota Kupang, untuk meminta desinfektan ke Pemerintah Provinsi NTT.

"Ada 39.200 liter kami siapkan. Kalau diencerkan bisa menjadi 6,5 juta liter larutan yg bisa dipakai menyemprot ke 166.000 kandang babi berukuran 50 meter persegi. Namun ongkos kirim ditanggung pihak Kabupaten dan Kota," kata Melky.

Baca juga: 5 Babi di Sikka Positif ASF, Bupati: Awasi Aktivitas Masuk dan Keluar Babi

"Per hari ini 25 Januari 2023, sudah 1.000 liter desinfektan kami kirimkan ke Kabupaten Kupang dan 1.000 liter untuk Kabupaten Timor Tengah Selatan,"tambahnya.

Sehubungan peningkatan kasus kematian babi, Melky meminta kepada petugas lapangan Dinas Peternakan Kabupaten dan Kota, agar meningkatkan pengawasan di wilayah kerja masing-masing.

"Segera laporkan ke Dinas Peternakan Kabupaten, Kota dan Provinsi secepatnya atau bisa juga WA (WhatsApp) ke saya bila ada peningkatan kasus kematian babi," kata dia.

Kemudian, sosialisasi ke masyarakat, untuk berhati- hati saat hendak masukan babi yang baru ke kandang. Pastikan sehat dan dipisahkan dulu dengan babi yang lama selama 14 hari atau masa karantina.

Selain itu, tingkatkan biosekuriti kandang dan Kandang yang ada selalu disemprot tiap hari dengan desinfektan.

"Batasi juga keluar masuk orang ke kandang kita dan suntik vitamin untuk ternak babi dan beri makan yang cukup dan bergizi," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com