Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkenalan dengan Thio Haouw Liep, Dalang Wayang Potehi yang Masih Eksis Lestarikan Budaya Khas Tionghoa di Semarang

Kompas.com - 20/01/2023, 10:06 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pertunjukan Wayang Potehi menjadi hiburan paling dinanti menjelang Imlek seperti saat ini.

Konon, kebudayaan khas peranakan Tionghoa ini pernah eksis di Kota Semarang medio 1950-an. Sayangnya, kini kesenian Wayang Potehi mulai punah seiring berkembangnya zaman.

Hal tersebut disampaikan oleh dalang Wayang Potehi asal Semarang, Thio Haouw Liep.

Baca juga: Wayang Potehi Jombang Ikuti Festival di Belanda, Sempat 2 Kali Gagal Berangkat

Pria yang kerap dipanggil Koh Holi itu menuturkan, pertunjukan Wayang Potehi yang hampir punah itu disebabkan oleh belum adanya generasi penerus dalang Wayang Potehi, terlebih di Kota Semarang.

Dengan demikian, dirinya berusaha melestarikan budaya khas peranakan Tionghoa ini dengan berlatih dan mengajarkan ke anak-anak muda Semarang.

"Sekarang sudah mulai punah, jadi saya coba untuk mengajak anak-anak muda untuk belajar. Ya secara bertahap, pertama belajar musik dulu, baru belajar wayang," jelas Thio kepada Kompas.com, Rabu (18/1/2023).

Lebih jelas Thio mengatakan, kata Potehi berasal dari kata "pou" yang memiliki arti kain, "te" berarti kantong, dan "hi" artinya wayang.

Dengan demikian, Wayang Potehi ialah wayang yang berbentuk layaknya boneka tangan dan berbahan kain. Meski, terdapat beberapa bagian berbahan kayu.

"Cara mainnya sebenarnya gampang-gampang susah, karena hanya pakai tangan. Kalau bahasa yang digunakan, pakai Bahasa Mandarin dan Hokkien," tutur dia.

Baca juga: Toleransi di Semarang, Pementasan Wayang Potehi di Halaman Masjid Kauman

Cara memainkan Wayang Potehi, imbuh Thio, yaitu dengan menggunakan lima jari. Ibu jari dan jari kelingking untuk mengoperasikan tangan wayang, sedangkan tiga jari tengah untuk memainkan kepala wayang.

Bukan tanpa alasan Thio bertekad menjadi dalang Wayang Potehi di Kota Semarang. Dirinya mengaku, ingin meneruskan jejak mendiang ayahnya, Thio Tiong Gie, yang berprofesi sebagai dalang Wayang Potehi pada era 1960-an.

"Dulu bapak saya menjadi dalang sejak tahun 1960-an. Setelah bapak meninggal tahun 2014, boneka potehi itu terbengkalai. Satu tahun belajar, lalu tahun 2016 mulai berani show ke berbagai tempat sampai saat ini," jelas dia.

Pada Imlek tahun ini, Thio menyebut, menjadi tahun yang hoki baginya. Lantaran, dirinya sudah banyak menerima tawaran pementasan Wayang Potehi di beberapa titik tempat.

"Tahun ini sudah mulai ramai lagi, karena pandemi sudah selesai. Dan sudah ada sejumlah tempat yang terjadwal," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Regional
Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

Regional
Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Aziz Minta Restu di Hadapan Massa, Terkait Pilkada Magelang?

Regional
Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Cerita Awal Mula Marliah Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia

Regional
Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com