Disampaikan Zul, drinya tidak memungkiri adanya perdebatan atau pro dan kontra pembangunan kereta gantung Rinjani. Menurutnya, hal itu disebabkan kurangnya sosialisasi tentang pembangunan.
"Memang ada kegaduhan, mungkin karena miskomunikasi, karena semisal ada kekurangan kita akan perbaiki. Jangan bikin gaduh dulu," kata Zul.
Direktur Utama Wahana NTB Amri Nuryadin mengungkapkan, groundbreaking pembangunan kereta gantung yang akan menelan anggaran Rp 2,2 triliun itu diduga mengabaikan regulasi yang ada, seperti kajian analisis dampak lingkungan (Amdal) terlebih dahulu.
Baca juga: Pengembang Kereta Gantung Rinjani Janji Lakukan Reboisasi
"Kita tolak groundbreaking-nya, karena tidak sesuai proses perizinan yang berlaku, baik dari tingkat daerah maupun nasional," kata Amri, Selasa (20/12/2022).
Dijelaskan Amri, ada beberapa proses wajib perizinan yang seharusnya dilakukan investor
"Kita tahu tentang adanya peraturan menteri wajib Amdal, kita tahu tentang adanya peraturan kehutanan, dan ada beberapa aturan daerah soal kebencanaan," kata Amri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.