Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Mimpi Rizra Jadi Polisi Tenggelam Ditelan Abrasi...

Kompas.com - 03/01/2023, 07:42 WIB
Firmansyah,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BENGKULU, KOMPAS.com - 17 Tahun silam, Rizra Nandra (17) merupakan bocah kecil lucu yang hidup berkecukupan. Ayah dan kakeknya dikenal sebagai nelayan dayung yang memiliki 1 hektar kebun kelapa.

Dari hasil laut dan buah kelapa yang melimpah, Rizra tumbuh menjadi seorang remaja di Desa Pondok Kelapa, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu.

Citaa-citanya saat itu adalah polisi. Baginya, polisi merupakan simbol pemberantasan kejahatan seperti rampok dan kegiatan kriminal lainnya.

Baca juga: Jalan Rusak dan Tiang Listrik Roboh akibat Abrasi di Sumbawa

Tahun 2021 Rizra menamatkan pendidikan SMP. Keinginannya menjadi polisi semakin menguat di dada remaja ini.

Namun keadaan berkata lain. Pendidikannya berhenti setelah lulus SMP.

Kebutuhan dana untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi terhenti ketika abrasi mengunyah ludes daratan di desanya hingga menghilangkan kebun kelapa milik kakek dan ayahnya.

Kini ibu Rizra, Raunah (43), membuka warung kecil di rumahnya. Sedangkan ayah Rizra menjadi sopir truk. Untuk mengisi kekosongan waktu, Rizra kadang membantu ayahnya menjadi kenek truk.

"Tahun 2021 anak saya tamat SMP kami tak mampu melanjutkan pendidikan Rizra. Harapan kami untuk modal sekolah Rizra tempo hari kebun kelapa seluas 1 hektar dan nelayan. Namun sekarang semua sudah menjadi laut. Kebun habis disapu abrasi tambatan kapal lenyap ditelan laut," ujar Raunah.

Baca juga: Bengkulu Diguncang 912 Gempa Bumi Sepanjang 2022

Cerita Rizra merupakan satu cerita kecil dari ratusan anak-anak di Bengkulu yang putus sekolah akibat dampak abrasi.

Raunah menyatakan, di desanya itu ada belasan anak-anak seusia Rizra yang mengalami nasib sama, terhenti sekolah akibat ratusan hektar kebun kelapa dan tambatan kapal nelayan karam ditelan abrasi.

"Di kampung kami ada belasan anak putus sekolah akibat abrasi mereka itu seangkatan sekolahnya dengan Rizra. Belum lagi angkatan di atas Rizra masih banyak," tambah Raunah.

Kebanyakan keseharian para remaja putus sekolah itu menjadi pengangguran sesekali membantu menjadi kuli harian orangtua.

Raunah dan Sahrizal, suaminya dahulu, memiliki kebun kelapa warisan kakek Rizra seluas 1 hektar. Sekitar 17 tahun lalu mereka hidup dari kebun kelapa.

Abrasi parah terjadi di Bengkulu akibatkan nelayan, perempuan kehilangan pekerjaan serta anak-anak putus sekolahKOMPAS.COM/FIRMANSYAH Abrasi parah terjadi di Bengkulu akibatkan nelayan, perempuan kehilangan pekerjaan serta anak-anak putus sekolah

 

Hasil penjualan kelapa dalam sebulan rata-rata Rp 1 juta. Sedangkan hasil tangkapan nelayan dan kegiatan Raunah menjual ikan kering mencapai Rp 2 juta per bulan.

Bila ditambah dengan penghasilan suaminya sebagai nelayan sekitar Rp 3 juta per bulan, pendapatan keluarga ini per bulan mencapai Rp 6 juta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Regional
Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Regional
Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Harimau Diduga Penerkam Petani di Lampung Tertangkap di Kandang Jebak

Regional
Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Berpelukan Mesra di Tengah Isu Maju Pilkada Jateng, Hendi dan Luthfi Sempat Bahas Politik

Regional
6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

6 Kios Terbakar di Kampar, Karyawan Penjual Bakso Tewas

Regional
Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Proyek Jalur Pansela Akan Dilanjutkan, Bupati Banyuwangi Paparkan 3 Paket Rencana Pembangunan

Regional
Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Hampir 2 Tahun Pembunuhan Iwan Boedi Tak Terungkap, Keluarga Korban Takut Kasusnya Hilang

Regional
Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Pj Bupati Tangerang Terima Sertifikat Indikasi Geografis Rambutan Parakan

Regional
Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Soal Lumbung Pangan Nasional, Bupati Lamongan: Tak Hanya Kualitas Tanaman, Regenerasi Petani juga Penting

Regional
Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Potongan Tulang Manusia Kembali Ditemukan di Parit Pontianak

Regional
2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

2 Bakal Calon Independen Wali Kota Lhokseumawe Tak Memenuhi Syarat

Regional
Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Perjuangan Buruh Panggul Semarang, Rela Jual Motor dan Menabung Puluhan Tahun demi Naik Haji

Regional
Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Gerakan Sekolah Sehat Diluncurkan, Bupati Blora: Semoga Bisa Bermanfaat

Regional
Gara-gara Tato, Pria di Banyumas Tewas Ditusuk Temannya

Gara-gara Tato, Pria di Banyumas Tewas Ditusuk Temannya

Regional
Kapolres Sikka Klarifikasi soal Video Viral Anggota Polisi Merokok dan Minum Miras dengan 4 Wanita

Kapolres Sikka Klarifikasi soal Video Viral Anggota Polisi Merokok dan Minum Miras dengan 4 Wanita

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com