Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindungi Nelayan dari Cuaca Ekstrem, Ganjar Minta Bupati/Wali Kota Buat Edaran Larangan Melaut

Kompas.com - 02/01/2023, 23:56 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Mengantisipasi cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung di Jateng, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta bupati/wali kota terdampak bencana untuk membuat surat edaran larangan melaut demi keselamatan nelayan.

“Kalau cuacanya tidak mungkin, buatlah edaran tidak boleh melaut. Kita lindungi nelayan, siapkan logistik bantuannya. Nanti dari Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng membantu,” kata Ganjar saat memimpin rakor penanganan bencana di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (2/1/2023).

Baca juga: 13 Daerah di Jateng Tanggap Darurat Bencana, Bupati/Wali Kota Minta Ganjar Bantu Normalisasi Sungai

Selanjutnya, untuk stakeholder yang bergerak di wilayah sungai baik kapubaten/kota maupun BBWS, Ganjar meminta patroli tanggul berbekal jadwal rob yang telah diberikan oleh BMKG.

Patroli itu dimaksudkan untuk mengecek kekokohan dan area bahayanya tanggul.

“Misalnya Tanjung Mas yang tanggulnya sering jebol apa sih? Itu punya Pelindo. Pelindo suruh tanggung jawab. Kita koordinasi kabupaten/kota dan BBWS SDA ya. Patrol tanggul tolong di-feeding bupati/walickota. Ini loh Pak yang bahaya-bahaya, biasanya mereka lebih tahu,” lanjut Ganjar.

Baca juga: Penumpang Protes Jadwal Kereta di Stasiun Tawang Tidak Jelas, Begini Arahan Ganjar untuk KAI

Berikutnya, ia meminta semua kepala daerah di kabupaten/kota terdampak Bencana untuk memastikan kesediaan kebutuhan logistik

“Pastikan logistik ada, kalau tidak, segera komunikasi dengan kami di Pemprov. Agar kami bisa bergerak dengan caranya. Pastikan relawan dan peralatannya semua on. Gak boleh ada yang rusak. Semua siap,” jelasnya.

Kemudian, gubernur dua periode itu juga mengingatkan pemda untuk menyebarkan nomor call center atau pusat pengaduan bencana. Lalu segera merespon semua aduan yang masuk.

“Urusan jalan perhubungan, agar memonitor jalur-jalur transportasi. Saya minta pohonnya dicukur karena angin masih akan muncul,” pungkasnya.

Lebih lanjut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan potensi cuaca ekstrem di Jateng lebih berat, lantaran beberapa fenomena alam yang terjadi sekaligus.

Di antaranya angin kencang, hujan lebat, banjir rob, gelombang air laut tinggi secara bersamaan.

Untuk itu, ia juga mengimbau masyatakat mulai membiasakan untuk mengecek prakiraan cuaca dan prakiraan dini bencana di kanal BMKG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Tak Diizinkan Mancing, Pelajar SMP di Kalbar Nekat Bunuh Diri dengan Senapan Angin

Regional
Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Pedagang di Ambon Plaza Mogok Jualan karena Harga Sewa Kios Naik

Regional
Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Melalui Festival Budaya Isen Mulang 2024, Gubernur Sugianto Kenalkan Potensi dan Budaya Kalteng

Kilas Daerah
Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Pelajar SMA di Morowali Tega Bunuh Ibunya Saat Tidur, Apa yang Terjadi?

Regional
Duduk Perkara Malapraktik di Prabumulih, Bidan yang Menjabat sebagai Lurah Jadi Tersangka

Duduk Perkara Malapraktik di Prabumulih, Bidan yang Menjabat sebagai Lurah Jadi Tersangka

Regional
Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Viral Video 4 Wanita dan Satu Polisi Merokok Sambil Konsumsi Miras, Diduga di Mapolres Sikka

Regional
Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Pilkada Demak, PPP Bakal Usung 3 Nama, Baru Satu yang Ambil Formulir

Regional
Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Selundupkan Benih Lobster Senilai Rp 15,9 Miliar, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Pemprov Jateng Buka Magang Jepang Tanpa Kuota Pendaftar, Ini Perinciannya

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Napi Anak Pembunuh Polisi Ungkap Caranya Kabur dari Lapas

Regional
Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Bus Rombongan Perangkat Desa Kecelakaan di Tol Tangerang Merak, 8 Luka-luka

Regional
Siswa Kelas 9 Tewas Saat 'Camping' di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Siswa Kelas 9 Tewas Saat "Camping" di Bumi Perkemahan Sekipan Karanganyar

Regional
Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Lokasi Pencarian Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Diperluas

Regional
Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Etik Suryani dan Agus Santoso Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Bupati Sukoharjo

Regional
Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Kisah Para Relawan yang Tinggalkan Pekerjaan untuk Bantu Korban Banjir di Sumbar, Sebut Panggilan Hati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com