SEMARANG, KOMPAS.com – Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (2/1/2023) Gubernur Ganjar Pranowo mendengarkan perkembangan kondisi banjir, rob, dan longsor dari bupati/wali kota.
Pada kesempatan ini kepala daerah yang hadir sekaligus mengajukan bantuan yang dibutuhkan untuk penanganan bencana di wilayahnya.
Sebagian besar meminta bantuan Ganjar untuk menormalisasi atau pengerukan sungai. Kemudian menambah unit pompa untuk mengatasi banjir.
Baca juga: Ribuan Rumah di Grobogan Terendam Banjir, Akses Jalan Tertutup Air hingga 1,7 Meter
“Pompa air (yang eksisting) tidak bisa menampung debit air. Dulu koordinasi dengan BBWS, (rumah pompa) tenggang itu idealnya 12 pompa, kalau sekarang baru enam,” ujar Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu.
Sementara banjir di Semarang masih terjadi di Kecamatan Genuk tepatnya di wilayah Kaligawe, Trimulyo, Tambakrejo dan Muktiharjo Kidul.
Ita meminta agar ditambah lagi unit pompanya karena Tol Semarang-Demak yang diproyeksikan juga sebagai tanggul laut belum jadi.
Ganjar mengatakan beberapa persoalan yang disampaikan oleh kepala daerah butuh penanganan jangka panjang. Selain itu juga perlu keputusan politik karena melibatkan lebih dari satu pihak.
“Nah dari situ saya minta ya sudah tambah saja alatnya, tambah orangnya, tentu tambah biayanya tentu butuh keputusan politik,” katanya.
Baca juga: 146 Sekolah di Kota Semarang Terendam Banjir, 7 Sekolah Belajar dari Rumah
Daerah yang mengajukan normalisasi yakni Kota Semarang, Kendal, Batang, Demak, Tegal, dan Grobogan. Pemalang, Kudus, Jepara, Pati, Cilacap, kabupaten Semarang, Brebes, Pekalongan mengajukan bantuan lainnya.
Mereka juga meminta bantuan logistik dan mengajukan penguatan tanggul, perahu, hingga embung.
Ganjar tetap mengimbau untuk mengantisipasi potensi bencana. Misalnya memotong pepohonan yang berpotensi ambruk karena angin kencang.
“Karena ada angin tinggi (kencang), saya minta pohon yang tinggi dipangkas dicukur gitu, ini kita minta agar semuanya aware,” katanya.
Dalam kondisi ini, Ganjar meminta semua pemangku kepentingan dalam kondisi siap. Sehingga penanganan kebencanaan bisa lebih cepat.
“Kondisi ini semua siap, sebenernya semua siap tinggal cepat sektor sub sektornya sekarang mesti siap-siap, yang transportasi, yang ngurus sungai, yang ngurus jalan, yang ngurus listrik termasuk ngurus BBM, maka ini cara – cara kita secara lengkap untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami bencana ini,” tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.