KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih terus mendata warga terdampak banjir yang menerjang wilayah itu pada Minggu (1/1/2023).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT Ambrosius Kodo mengatakan, terdapat 2.773 warga terdampak banjir.
Baca juga: Akses Putus akibat Banjir di Kupang, Polisi dan TNI Bangun Jembatan Darurat Khusus Pejalan Kaki
Dari ribuan warga yang berasal dari tiga kelurahan dan 11 desa itu, 115 di antaranya masih mengungsi.
"2.773 jiwa itu berasal dari 598 kepala keluarga," kata Ambrosius kepada Kompas.com, Senin (2/1/2023) malam.
Akibat banjir itu, lanjut Ambrosius, 30 rumah rusak berat, tujuh rusak sedang, dan tujuh lainnya rusak ringan.
Menurut Ambrosius, pemerintah daerah bersama sejumlah instansi terkait lainnya, sedang mengambil langkah penanggulangan.
Di antaranya, kata dia, penetapan status tanggap darurat dan posko bencana hidrometeorologi di Kabupaten Kupang, terhitung 26 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023.
Kemudian, penyaluran bantuan pangan, air bersih, perlengkapan sanitasi, dan balita, kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Selanjutnya, mengevakuasi masyarakat di kawasan yang rawan bencana dan menormalisasi sungai dan jembatan yang berpotensi terjadi bencana.
Baca juga: Banjir Rendam 598 Rumah di Kabupaten Kupang, 30 Unit Rusak Berat, 115 Warga Mengungsi
"Pemerintah juga sedang berupaya memperbaiki sementara jembatan yang rusak dan membangun jalan alternatif di jembatan yang ambruk," ujar Ambrosius.
Saat ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten Kupang terus berkoodinasi dengan Pemerintah Provinsi NTT dan sejumlah stakeholders terkait, untuk penanganan bencana di wilayah itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.