Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Turis Portugal dan Austria yang Terjebak di Karimunjawa, Tak Bisa Berkeliling Pulau karena Stok BBM Kosong

Kompas.com - 28/12/2022, 09:55 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ratusan wisawatan yang terjebak di Karimunjawa akhirnya tiba dengan selamat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Rabu (28/12/2022), pukul 05.00 WIB. Para wisatawan dijemput menggunakan kapal KM Kelimutu.

Dari 497 penumpang yang turun di Pelabuhan Tanjung Emas, 410 merupakan wisatawan lokal, 49 wisatawan mancanegara, dan 38 warga nonwisatawan.

Turis asing yang juga terjebak di Karimunjawa selama beberapa hari ini adalah Joao asal Portugal dan rekannya Dominic asal Austria.

Baca juga: Ratusan Wisatawan yang Terjebak di Karimunjawa Akhirnya Tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Kedua pemuda itu tiba di Karimunjawa pada Kamis (22/12/2022) lalu. Rencananya, mereka pulang dari Karimunjawa akan menuju Yogyakarta pada Selasa (27/12/2022) kemarin. Namun kapal feri dari Jepara tak bisa menjemput lantaran gelombang tinggi dan cuaca buruk.

Joao mengaku bosan sejak tiba di Karimunjawa. Hal ini lantaran tidak bisa berkeliling selama di Karimunjawa. Pasalnya, di Karimunjawa tak ada stok bahan bakar minyak (BBM), sehingga tidak bisa menyewa motor. 

“Sebagai turis, kami bosan karena tidak ada aktivitas yang bisa kami lakukan di sana sejak kami tiba. Di sana kehabisan bahan bakar jadi kami tidak bisa menyewa motor untuk berkeliling pulau,” ungkap Joao kepada Kompas.com.

Ia menceritakan sama sekali tidak ada perahu untuk pergi kemana pun. Bahkan mereka tidak bisa melalukan snorkeling atau aktivitas menyenangkan lainnya.

“Kami tidak mengalami kesulitan apapun. Orang-orang di sana dan pelayanannya baik. Tapi kami tidak bisa beraktivitas apa pun. Jadi kami merasa bosan setiap hari hanya makan dan tidur di hotel,” lanjut Dominico.

Joao tidak menyangka liburannya bakal berakhir seperti ini. Saat kapal yang ditumbangi berangkat ke Karimunjawa Kamis lalu, ia mengaku kapal feri mengalami hambatan di tengah laut.

Baca juga: 4 Hari Terjebak karena Cuaca Ekstrem, 500 Jiwa Diangkut dari Karimunjawa Menuju Semarang

“Kapal feri yang kita naiki saat berangkat itu bermasalah di laut terbuka karena gelombang dan ombak yang terlalu besar. Banyak penumpang mabuk laut dan muntah. Setelah itu tidak ada kapal datang ke sana lagi,” ungkapnya.

Ini merupakan ketiga kalinya mereka berlibur ke Indonesia. Namun baru kali ini menjumpai hambatan cuaca buruk seperti ini.

Untuk menebus liburannya, kedua lelaki yang membawa tas punggung besar itu hendak melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta hari ini.

Dalam pantauan Kompas.com, ratusan wisatawan tersebut bergantian menuruni tangga kapal. Sambil menenteng banyak barang bawaan, mereka turun bersamaan dengan penumpang asli KM Kelimutu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com