Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Penarikan Sumbangan MTQ Saat Ambil Kartu Pembelian LPG Subsidi di Nunukan, Ini Faktanya

Kompas.com - 26/12/2022, 18:29 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Adanya penarikan sumbangan dalam kartu pembelian LPG subsidi 3 kilogram untuk Kelurahan Nunukan Utara menjadi desas-desus negatif yang berkembang menjadi opini liar di kalangan masyarakat Nunukan, Kalimantan Utara.

Sejumlah masyarakat bahkan mengadu ke LSM Panjiku (Pancasila Jiwaku), dan mempertanyakan kebijakan Lurah Nunukan Utara, yang menarik sumbangan MTQ melalui pengambilan kartu pembelian LPG melon 3 kilogram.

Lurah Nunukan Utara Anief Arifianto tidak membantah ada pemotongan Rp 2.000 untuk setiap keping kartu pembelian BBM yang dibanderol Rp 20.000 tersebut.

‘’Memang benar, harga kartunya di percetakan Rp 18.000, tapi kita banderol Rp 20.000. Kita alokasikan Rp 2.000 itu untuk sumbangan MTQ tingkat kecamatan yang bakal digelar Februari 2023 nanti,’’ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (26/12/2022).

Baca juga: Pernikahan Kaesang-Erina Tidak Menerima Sumbangan

Anief menuturkan, ada cerita di balik ide pembuatan keping kartu pembelian LPG yang menyerupai kartu ATM tersebut.

Sebelum ia menjabat lurah, masyarakat Kelurahan Nunukan Utara hanya berbekal selembar kertas yang di-print untuk membeli LPG di 11 pangkalan yang ada.

Lembaran kertas tersebut mudah hancur ketika warga antre sampai berkeringat dan basah saat kehujanan.

‘’Kalau kertasnya rusak, tulisannya tidak terbaca. Datanya juga ditakutkan tidak sesuai dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM), sehingga ditolak pemilik pangkalan,’’tuturnya.

Ada beberapa kejadian, saat LPG 3 kg datang malam hari, sejumlah warga yang berniat mengambil jatah LPG-nya tidak diperbolehkan karena kertasnya rusak.

‘’Mau minta print ulang di kelurahan tidak ada orang kalau malam. Nah kejadian inilah yang menginisiasi pembuatan kartu pembelian BBM dengan bentuk seperti kartu ATM,’’tambahnya.

Baca juga: Wali Murid Keberatan, Rencana Sumbangan Rp 1,5 Juta untuk Toilet dan Lapangan SMA di Gunungkidul Batal
Anief menegaskan, pembuatan keping kartu pembelian BBM juga telah melalui rapat dan disepakati oleh 12 RT di Kelurahan Nunukan Utara.

Notulen rapat itu menjadi acuan untuk mencetak kartu bagi 1.707 KPM dan dibanderol Rp 20.000 per kepingnya.

‘’Memang ini juga sempat menjadi pembahasan. Kenapa tidak sebar proposal saja ke warga untuk meminta sumbangan seperti lurah lain? Saya tegaskan, perayaan 17 Agustus kemarin saya sudah sebar proposal permintaan sumbangan ke warga kami. Kalau sekarang sebar proposal lagi, saya takut itu malah jadi beban masyarakat kami, apalagi kondisi ekonomi mereka belum terlalu baik pascapandemi Covid-19,’’jelasnya.

Anief juga mengaku kebijakan ini simalakama, karena Camat Nunukan juga menandatangani permintaan sumbangan ke warga.

Sehingga mau tidak mau, kelurahan harus menjalankan perintah untuk penarikan sumbangan bagi kegiatan MTQ yang membutuhkan biaya dengan total Rp 191 juta tersebut.

‘’Kalau saya hitung, sumbangan Kelurahan Nunukan Utara untuk MTQ yang diambil dari potongan kartu pembelian LPG hanya sekitar Rp 3,4 juta. Jadi ini lebih ke memanfaatkan celah saja, kalau tidak begini, harus jalan apa lagi. Karena kalau saya paksa jalankan proposal, masyarakat mulai antipati dan menutup pintu rumahnya,’’kata Anief.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

PPP Maluku Buka Penjaringan Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar Politik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com