KOMPAS.com - Kejadian Tsunami Aceh 2004 merupakan salah satu bencana alam yang masih sulit dilupakan oleh masyarakat Indonesia.
Tsunami terjadi setelah kejadian gempa berkekuatan M 9,2 terjadi pada 26 Desember 2004 pukul 08.58 WIB.
Baca juga: 5 Destinasi Dark Tourism di Indonesia, dari Museum Tsunami Aceh sampai Makam Juang Mandor
Setelah Gempa Aceh 2004 mengguncang, tak ada yang menduga datangnya gelombang laut besar yang menghantam ujung barat Pulau Sumatera tersebut.
Dahsyatnya gelombang Tsunami Aceh 2004 membuatnya disebut sebagai salah satu bencana besar yang pernah terjadi dalam sejarah di dunia.
Baca juga: Tragedi Tsunami Aceh dan Mitigasi Bencana
Pada 4 Januari 2005, PBB mengeluarkan taksiran awal mengenai jumlah korban tewas akibat Tsunami Aceh 2004 sangat mungkin melebihi angka 200.000 jiwa.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com (26/12/2020), jumlah korban dari peristiwa alam tsunami Aceh tersebut disebut mencapai 230.000 jiwa.
Baca juga: Smong, Kearifan Lokal yang Selamatkan Puluhan Ribu Warga Pulau Simeulue dari Tsunami Aceh 2004
Seperti diketahui, wilayah Kepulauan Indonesia diapit oleh tiga lempeng tektonik yang saling bertumbukan.
Dikutip dari majalah Geomagz Volume 1 No. 4 Bulan Desember 2011 yang diterbitkan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, disebutkan bahwa pulau Sumatra terletak di sepanjang jalur tumbukan dua lempeng tektonik.
Wilayah yang menjadi lokasi pertemuan lempeng ini dikenal dengan zona subduksi, di mana lempeng Samudra Hindia bergerak menunjam ke bawah lempeng Benua Eurasia.
Batas tumbukan dua lempeng ini terlihat dengan jelas berupa jalur palung laut dalam di sebelah barat Sumatra sampai ke Kepulauan Andaman.
Bagian zona subduksi dari palung di bawah garis pantai barat Sumatra, disebut bersifat elastik di mana banyak bagian bidang kontak yang terekat atau terkunci erat.
Bidang kontak yang terkunci ini sering juga disebut sebagai megathrust yang menjadi sumber gempa besar di lepas pantai barat Sumatra dan kerap diikuti oleh tsunami.
Kondisi geologis ini ternyata juga terkait dengan terjadinya gempa bumi yang menimbulkan Tsunami Aceh 2004.
Aktivitas yang terjadi pada zona subduksi Sumatra-Andaman tersebut menjadi penyebab gempa bumi 2004 yang menimbulkan gelombang tsunami yang mematikan.
Kekuatan gempa bumi 2004 saat itu memecahkan bidang kontak zona subduksi sepanjang 1.600 km, yang membentang mulai dari Pulau Simeulue sampai ke wilayah Kepulauan Andaman.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.