Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Mobil di Pelabuhan Merak Tercebur ke Laut | Keributan di Keraton Solo, 4 Orang Terluka

Kompas.com - 25/12/2022, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah mobil tercebur di dermaga dua Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten saat hendak menaiki kapal pada Jumat (23/12/2022) malam.

Salah satu saksi mata melihat awalnya hanya bagian depan kendaraan yang tenggelam dan ada dua orang terjebak di dalamannya.

Sementara di Solo, terjadi keributan di dalam Keraton Solo pada Jumat (23/12/2022) malam.

Keributan diduga karena ada konflik Keraton Kasunan Solo yang mengakibatkan sejumah kerabat keraton luka-luka.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:

1. Mobil tercebur di laut di Pelabuhan Merak

Sebuah mobil tercebur di dermaga dua Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten saat hendak menaiki kapal pada Jumat (23/12/2022) malam.

Salah satu saksi mata yang juga ikut menolong korban, Kasman mengatakan, mulanya hanya bagian depan kendaraan yang tenggelam sesaat setelah mobil tercebur ke laut.

Lalu mobil tersebut terombang-ambing di pinggir KMP Shalem dan ada dua orang terjebak di dalamnya.

"Saya langsung lompat, awalnya suami keluar duluan masih sadar, ketika saya tanya ada lagi apa masih ada orang di dalam? Masih ada istri," kata Kasman, Sabtu (24/12/2022).

Dalam kondisi gelap, dia berupaya menarik anggota tubuh korban yang masih terjebak di dalam mobil.

"Saya langsung liat ke dalam meski gelap, tapi masih keliatan tangannya, saya tarik ke atas," ujar Kasman.

Mobil pribadi tersebut tercebur ke laut diduga karena pintu kapal yang tidak terkunci.

Baca juga: Kesaksian Kasman, Selamatkan Suami Istri Saat Mobil Tercebur ke Laut di Pelabuhan Merak: Gelap, Saya Tarik Tangannya

2. Keributan di Keraton Solo

Kondisi dikawasan Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (23/12/2022).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Kondisi dikawasan Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (23/12/2022).
Sejumlah kerabat Keraton Solo mengalami luka-luka saat terjadi keributan di dalam Keraton Solo pada Jumat (23/12/2022) malam.

Bentrok terjadi antara kubu Sasonoputro yang mengatasnamakan Sri Susuhunan Pakubuwono XIII dan Lembaga Dewan Adat (LDA), atau kubu Gusti Moeng.

Menurut Gusti Moeng, pihak Sasonoputro membawa sekitar 50 orang untuk mengusir Gusti Moeng sekeluarga.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB ini, melibatkan puluhan orang yang memaksa mengunci Kamandungan atau akses pintu masuk Keraton Solo.

Akibatnya, terjadi bentrok hingga 4 orang harus dilarikan ke Rumah Sakit Kustati untuk mendapat perawatan.

Tidak hanya itu. Menurut Gusti Moeng, cucu Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, BRM Suryo Mulyo mengaku ditodong senjata api. Orang yang menodongkan senjata api itu menyebut dirinya sebagai anggota Polri.

"Saya diginiin (mengisyaratkan tangan seperti ditodongi senjata api) 'Isoh meneng ra mas?' Ditodong didorong. 'Ojo peh aku nganggo klambi biasa terus kowe nyepelekke aparat'," tuturnya mengikuti perkataan oknum tersebut

Baca juga: Kronologi Keributan di Keraton Solo, Cucu Pakubowono XIII Ditodong Pistol hingga 4 Orang Dilarikan ke RSe2

3. Gibran minta konflik internal Keraton Solo diselesaikan

Kondisi dikawasan Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (23/12/2022).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Kondisi dikawasan Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, pada Jumat (23/12/2022).
Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya mengungkapkan keinginannya agar Keraton Surakarta direvitalisasi.

Mengetahui permintaan langsung dari Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta, Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mengaku akan melakukannya.

"(Revitalisasi) pasti ya, kita tugasnya membangun. Kita ini tukang," kata Gibran, saat di Pura Mangkunegaran, Jumat (23/12/2022).

Gibran memastikan Pemkot Solo siap membantu revitalisasi Keraton Surakarta. Namun, dia tak bisa menargetkan kapan proyek itu rampung.

"Tugas kita yang kotor-kotor saja, becek-becek aja bangun revitalisasi. (Untuk waktunya) Ya kita lihat, (Taman Puro Puro Mangkunegaran) butuh berapa bulan? Nah iya, tiga bulan," ucap Gibran.

Di sisi lain, soal pelaksanaan revitalisasi, Gibran mengaku memberikan syarat, antara lain penyelesaian konflik internal.

"Intinya kalau permasalahan sudah selesai saya tak (akan) ngobrol. Mungkin dengan beberapa menteri, investor, calon pemberi CSR itu. Kalau beliau-beliau, Sinuhun setuju semua dijalankan, enak banget kan," ucapnya.

Baca juga: Gibran Berjanji akan Revitalisasi Keraton Surakarta, Syaratnya Konflik Internal Selesai

4. Tanggapan putra mahkota

Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya, Putra Mahkota Keraton Kasunanan Solo, Jumat (23/12/2022).KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya, Putra Mahkota Keraton Kasunanan Solo, Jumat (23/12/2022).
Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya akan mengupayakan adanya pertemuan keluarga menyusul konflik internal yang terjadi di Keraton Surakarta.

"Saya secara pribadi yang jelas apa pun sekarang yang terjadi Keraton, kami terutama saya meminta doa masyarakat selalu sekalian. Semoga jika ada masalah terselesaikan dan mendapatkan solusi yang baik untuk kita semua supaya Kota Solo Ini aman dan tentram," kata KGPH Purbaya, Jumat (23/12/2022) malam.

Menurutnya perlu adanya musyawarah bersama yang digelar secepatnya.

"(Pertemuan keluarga) Ya semoga, semoga ya, Kita sangat terbuka jika ada suatu musyawarah dan juga saya berharap juga dengan adanya musyawarah secepatnya pasti akan ada kan solusi untuk kebaikan kita bersama menurut saya seperti itu," lanjut dia.

Arahan soal mediasi ini juga sudah disampaikan oleh Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi.

"Saya sempat ngobrol dengan Pak Kapolres menyampaikan bahwa apa pun yang ada di sini adalah masalah keluarga begitu. Dan menurut saya juga permasalahan seperti ini harus dilakukan dengan cara kekeluargaan musyawarah," ujarnya.

Baca juga: Keributan di Keraton Solo, Ini Tanggapan Putra Mahkota

5. Kapolsek Slawi meninggal saat apel pasukan

aat berlangsung prosesi upacara persemayaman untuk almarhum Kapolsek Slawi, AKP Suratman, di depan rumah duka yang beralamat di Desa Gumayun, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, diikuti jajaran Polres Tegal dan anggota TNI, Kamis (22/12/2022). aat berlangsung prosesi upacara persemayaman untuk almarhum Kapolsek Slawi, AKP Suratman, di depan rumah duka yang beralamat di Desa Gumayun, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, diikuti jajaran Polres Tegal dan anggota TNI, Kamis (22/12/2022).
Kapolsek Slawi, AKP Suratman terjatuh dan meninggal dunia saat mengikuti apel gelar pasukan Operasi Lilin Candi 2022 di Lapangan Pemkab Tegal pada Kamis (22/12/2022).

Saat gladi sebelum apel berlangsung, AKP Suratman sempat memimpin. Kemudian saat apel, Kapolsek duduk di kursi yang disediakan bersama Kapolsek dan anggota Polres Tegal lainnya.

Namun sekitar pukul 08.30 WIB, atau saat Sekda Kabupaten Tegal Joko Mulyono menyampaikan amanat, AKP Suratman terjatuh. Kapolsek kemudian dilarikan ke RSUD dr Soeselo Slawi, Kabupaten Tegal.

Ternyata AKP Suratman telah meninggal dunia di perjalanan. Sesuai pemeriksaa, diduha AKP Suratman meninggal karena serangan jantung.

Baca juga: Kapolsek Slawi Tegal Ambruk dan Meninggal Saat Apel Pasukan Operasi Lilin Candi

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rasyid Ridho, Fristin Intan Sulistyowati | Editor : Pythag Kurniati, Dita Angga Rusiana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga Long March Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga Long March Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com