Tantangan yang dialami guru semasa pandemi salah satunya ketika harus mengajarkan siswa dari rumah yang satu ke rumah yang lain.
Baca juga: Video Viral Turis Asing Mengaku Ditipu di Desa Adat Sade, Kadispar NTB: Perlu Meningkatkan SDM
"Terkadang kita kewalahan mencari siswa. Ketika guru datang ke rumah, siswanya sudah pergi bermain. Itu sebabnya kita kewalahan mengontrol siswa dalam pembelajaran dan jauh tertinggal," ungkapnya.
Selain itu, mayoritas orangtua siswa yang berprofesi sebagai nelayan, membuat mereka belum memberikan perhatian maksimal terhadap pendidikan anak.
Dalam pelaksanaan pendidikan karakter, sulit mengajak siswa disiplin karena mereka sering keluar masuk kelas lewat jendela ketika jam pelajaran.
"Orangtua juga sering izin mengajak anak ke laut atau membantu pekerjaannya. Jadi kita sebagai guru harus benar-benar memperhatikan mereka," ujar dia.
Seiring berjalan waktu, pendidikan karakter siswa di sekolah sudah mulai meningkat bahkan orangtua sangat mendukung apa pun program guru di sekolah.
"Jadi tidak sembarang lagi minta izin hanya untuk mengajak anak melaut dan membantu pekerjaan orangtua," katanya.
Baca juga: Waspada, Potensi Hujan Disertai Kilat dan Gelombang Tinggi di NTB 3 Hari ke Depan
Kabid Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sumbawa, Husnul Alwan mengatakan, pendidikan di pulau Medang dan Pulau Moyo belum mampu mengejar ketertinggalan karena banyaknya tantangan seperti jarak dan akses.
"Mereka tertinggal dalam banyak hal, termasuk persoalan literasi," kata Husnul.
Dari hasil kajian yang pernah dilakukan menunjukan literasi dasar bagi siswa kelas awal masih rendah.
Ia juga menyadari dari 371 SDN yang ada di 24 kecamatan yang dilayani Dikbud memiliki kondisi geografis yang berbeda dan tantangan pendidikan juga berbeda.
Masalah literasi menjadi persoala karena skornya masih dibawah 50 persen. Di wilayah terpencil lebih rawan karena tenaga pendidikan terbatas.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa sudah mencanangkan Gerakan Sumbawa membaca melalui Perbup nomor 5 tahun 2017 tentang gerakan literasi di sekolah dasar.
Hal itu sejalan dengan amanah Kemendikbud, literasi, numerasi dan karakter harus bagus pada semua satuan pendidikan dasar.