Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh Masih Misteri, Milik Siapa?

Kompas.com - 16/12/2022, 13:48 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Asal-usul potongan jari manusia di sayur lodeh masih menyisakan tanda tanya. Polisi menemui kendala untuk mengungkap identitas pemilik potongan jari manusia itu.

Dikutip dari Pos Kupang, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Belu AKBP Yosep Krisbiyanto melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Belu Iptu Djafar Awad Alkatiri mengatakan, kesulitan yang dihadapi penyidik lantaran kondisi potongan jari manusia tersebut hanya setengah.

Kondisi tersebut membuat penyidik kesulitan mengidentifikasi menggunakan sistem tes sidik jari. Djafar menuturkan, hasil metode sidik jari tidak akan maksimal dan bahkan tidak bisa terbaca alur sidik jarinya karena potongan jari tidak utuh.

Meski demikian, untuk mengungkap asal-usul jari manusia itu, terang Djafar, penyidik Polres Belu telah berkoordinasi dengan tim forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), agar dapat mengidentifikasi potongan jari manusia yang saat ini berada di Puskesmas Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT.

Penyidik berharap upaya tes yang dilakukan tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara bisa menemui titik terang, sehingga identitas pemilik potongan jari manusia yang masih berkuku tersebut bisa diketahui.

Di samping itu, Djafar juga menuturkan bahwa penyidik juga melakukan pendalaman terhadap keterangan saksi-saksi untuk mengungkap identitas pemilik potongan jari manusia tersebut.

Baca juga: Warga NTT Kaget Temukan Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh yang Dibeli dari Warung

Periksa sejumlah pihak

Untuk mengungkap kasus potongan jari manusia di sayur lodeh, polisi telah memeriksa sejumlah pihak, yakni tiga warga yang membeli sayur lodeh di warung dan menemukan potongan jari, pemilik warung, penyuplai sayuran untuk sayur tersebut, dan pembuat tahu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) NTT Kombes Pol Ariasandy menjelaskan, penyidik Polres Belu telah memeriksa pemilik warung berinisial YKD dan juga pemasok tahu ke warung tersebut.

"Polres Belu juga sudah periksa orang perorang yang bekerja di warung A serta tempat penjualan tahu tersebut, tetapi tidak ada yang mengalami luka pada jari," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (12/12/2022).

Baca juga: Kasus Jari Manusia di Sayur Lodeh, Polres Belu Periksa Sejumlah Pihak

Ariasandy menerangkan, penyidik Satreskrim Polres Belu telah membentuk tim khusus untuk mengungkap siapa pemilik potongan jari dalam sayur lodeh itu.

Tim khusus tersebut dipimpin Kasat Reskrim Polres Belu Iptu Djafar Alkatiri. Tim khusus dibentuk setelah Satreskrim Polres Belu menerima sejumlah barang bukti dari Kepolisian Sektor (Polsek) Tasifeto Timur.

"Ada tiga barang bukti yang diserahkan dari Polsek Tasifeto Timur ke Polres Belu. Satu di antaranya adalah potongan jari itu," ucapnya, Kamis (15/12/2022).

Ariasandy berharap kasus potongan jari manusia di sayur lodeh ini bisa segera terungkap.

Baca juga: Polres Belu Bentuk Tim Khusus Usut Pemilik Jari dalam Sayur Lodeh

Warga temukan potongan jari manusia di sayur lodeh

Ilustrasi jari tangan, jari, jari manusia. Warga di NTT menemukan potongan jari di sayur lodeh.FREEPIK Ilustrasi jari tangan, jari, jari manusia. Warga di NTT menemukan potongan jari di sayur lodeh.

Potongan jari manusia di sayur lodeh ini ditemukan oleh Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka, NTT.

Sayur lodeh itu mulanya dibeli oleh Dion Klau dan Isto Foa di sebuah warung makan di Dusun Baulenu, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Kamis (8/12/2022) siang.

Menu makan siang itu mulanya disantap oleh Dion dan Isto. Keduanya menyisakan sayur lodeh itu untuk Petrus. Saat Petrus memakan sayur tersebut, ia menemukan potongan jari manusia.

Baca juga: Cerita Petrus Temukan Potongan Jari Manusia di Sayur Lodeh yang Dibeli di Warung, Langsung Lapor Polisi

Penemuan jari itu kemudian dilaporkan ke Polsek Tasifeto Timur. Mereka juga membawa barang bukti sisa sayur lodeh tahu dan potongan jari manusia yang ditemukan.

Polisi lalu berkoordinasi dengan pihak kedokteran untuk memeriksa dan memastikan potongan jari dalam sayur lodeh itu. Berdasarkan hasil pemeriksaan, benda tersebut dipastikan potongan jari manusia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Krisiandi, Dheri Agriesta)

Sebagian artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Tim Dokter Forensik RSB Kupang Periksa Potongan Sidik Jari Manusia di Dalam Sayur Lodeh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com