KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah video ibu rumah tangga (IRT) asal Desa Honuk, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menarik sebuah truk yang tersangkut di jembatan, viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 36 detik yang diperoleh Kompas.com, terlihat belasan IRT dan beberapa remaja, menarik truk menggunakan tali tambang.
Baca juga: Hilang Sehari, Remaja Putri di Kupang Ditemukan Tewas Mengapung di Kolam Penampung Air
Sejumlah pria, berada persis di sisi ban depan sebelah kanan, sambil mengganjal ban. Dengan sekuat tenaga, truk itu ditarik. Beberapa IRT tampak tertawa sambil memegang tali.
Salah satu warga Desa Honuk yang berada di lokasi kejadian, Siska Nainel (26) mengatakan, truk itu tersangkut di Jembatan Nunsono, Desa Afoan Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang.
"Kejadiannya Selasa (13/12/2022) sore. Mobil truk ini berhasil ditarik ibu-ibu ini sekitar 20 menit lamanya," ujar Siska, kepada sejumlah wartawan, Rabu (14/12/2022).
Siska menambahkan, truk itu memuat ibu-ibu yang berjualan pinang di Pasar Oepoli, Kecamatan Amfoang Timur, menuju Desa Honuk.
Perjalanan itu, kata Siska, awalnya berjalan lancar. Namun, truk terperosok saat tiba di Jembatan Nunsono.
"Awalnya aman-aman saja, tapi pas kami sampai jembatan, ban truk jatuh dari rel dan truk tidak bisa lewat makanya kami bantu tarik pakai tali," ungkap Siska.
Siska mengatakan, proses evakuasi berlangsung sekitar 20 menit. Siska mengaku, kerap melintasi jembatan itu.
Mobil hingga motor kesulitan melintas karena banyak papan yang patah dan bolong.
"Biasanya kalau sampai di jembatan ini, kami penumpang diminta untuk turun dan menyeberang sendiri," ungkap dia.
Hal itu, untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.
"Tapi kami bersyukur, kemarin semuanya bisa berjalan dengan lancar," kata dia.
Penumpang truk, Nelci Manoh menyebut, jembatan itu dibangun sekitar 1990. Seiring berjalan waktu, jembatan itu pun rusak sehingga diperbaiki secara darurat menggunakan kayu.
Baca juga: Jual Ponsel Curian di Medsos, 2 Warga Kupang Ditangkap
Ia berharapan pemerintah setempat bisa memperbaiki jembatan itu. Apalagi, jembatan itu sering dilintasi warga yang berjualan ke pasar karena tak ada jalan alternatif.
"Walaupun berisiko tinggi, tetapi kami tetap melintas. Mau bagaimana lagi. Kami harap, ini bisa diperhatikan pemerintah," kata Nelci.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.