Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Blitar soal Rp 400 Juta yang Diambil Perampok: Buat Cicil Utang Biaya Kampanye

Kompas.com - 13/12/2022, 19:17 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Wali Kota Blitar Santoso mengaku uang sekitar Rp 400 juta yang dirampas kawanan perampok di rumah dinasnya Senin (12/12/2022) adalah tabungan untuk menyicil utang biaya kampanye Pilkada yang dia ikuti dua tahun lalu.

Menurut Santoso, uang tersebut merupakan hasil dari usahanya mengumpulkan honor yang dia terima usai diminta membuka kegiatan. Dia tidak menjelaskan kegiatan apa saja.

“Jujur saja. Saya ini pada waktu kampanye Pilkada punya tanggungan yang harus saya selesaikan,” ujar Santoso saat menjawab pertanyaan wartawan terkait kepemilikan uang tunai yang akhirnya hilang dirampas kawanan perampok.

Baca juga: Tak Hanya Rampok Uang Rp 400 Juta, Pelaku Juga Bawa Kabur Kalung dan Ponsel Milik Wali Kota Blitar

Karena itu, Santoso berencana mulai mengangsur utangnya tersebut mulai akhir tahun ini.

“Rencana saya sehabis akhir tahun saya mulai menyicil utang saya. Mau saya cicil,” tuturnya.

Uang sekitar Rp 400 juta tersebut, kata dia, adalah uang yang dia kumpulkan dari honor yang dia terima. Namun, lanjutnya, uang tersebut dirampas perampok sebelum sempat dia bayarkan.

“Saya kan harus mengumpulkan dari honor-honor itu, kalau membuka kegiatan dan sebagainya. Tapi akhirnya kedahuluan (dirampok),” ujarnya.

Santoso menolak menjawab berapa jumlah uang yang dia pinjam dan digunakan untuk membiayai keikutsertaannya pada Pilkada Kota Blitar 2020.

“Tidak perlu saya jelaskan. Yang penting sampean (anda) tahu bahwa uang saya yang diambil itu kisarannya segitu,” kata dia.

Santoso membenarkan bahwa nilai harta benda miliknya yang diambil perampok lebih dari Rp 400 juta jika termasuk benda-benda berharga lain seperti perhiasan istrinya dan jam tangan miliknya.

Baca juga: Sosok Wali Kota Blitar Santoso yang Jadi Korban Perampokan di Rumah Dinas, Harta Kekayaan Capai Rp 1,4 Miliar

Di awal penuturannya terkait kronologi perampokan, Santoso juga mengaku dirinya tidak memiliki banyak uang tunai. Hal itu dia utarakan saat menceritakan bagaimana kawanan perampok meminta ditunjukkan brankas tempat dirinya menyimpan uang tunai dan harta berharga.

“Lha saya kan selama ini tidak punya brankas. Karena brankas ini kan untuk menyimpan uang. Uang yang (mau) saya simpan tidak ada. Makanya saya tidak punya brankas,” ujarnya.

“Kalau uang sedikit-sedikit dari hasil kegiatan saya membuka acara, itu honornya saya taruh di tas dan tas diletakkan di almari,” tambah Santoso.

Santoso

Diusung PDI Perjuangan (PDI-P), pada Pilkada Serentak 2020 pasangan Santoso dan Tjutjuk Sunario memenangi kursi Wali dan Wakil Wali Kota Blitar untuk periode 2020-2025.

Jalan Santoso menuju kursi wali kota Blitar diwarnai sejumlah peristiwa yang dilihat sebagian pihak sebagai sebuah keberuntungan.

Periode sebelumnya, 2015-2020, Santoso adalah Wakil Wali Kota mendampingi Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, seorang tokoh yang sangat populer pada masanya.

Namun sebelum berakhir jabatan periode keduanya, Samanhudi terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK pada 2018 hasil pengembangan OTT Bupati Tulungagung Sahri Mulyo.

Baca juga: Soal Motif Perampokan Rumdin, Wali Kota Blitar: Sementara Saya Pikir Murni Kriminal

Praktis, Santoso menggantikan Samanhudi sebagai pejabat sementara hingga Wali Kota Blitar definitif hingga akhir periode, yaitu hingga 2020.

Menjelang Pilkada 2020, Santoso digadang-gadang maju pada Pilkada melalui PDI Perjuangan namun dengan posisi sebagai calon wakil wali kota. Posisi calon wali kota ditempati Henry Pradipta Anwar, anak sulung Samanhudi.

Namun, DPP PDI-P pada akhirnya memberikan rekomendasi pencalonan kepada Santoso sebagai calon wali kota Blitar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Warga Sikka Dianiaya 3 Pria hingga Babak Belur, Satu Pelaku Berstatus ASN

Seorang Warga Sikka Dianiaya 3 Pria hingga Babak Belur, Satu Pelaku Berstatus ASN

Regional
Usai Penarikan Pencalonan, Caleg PDI-P Terpilih di Salatiga Resmi Diubah

Usai Penarikan Pencalonan, Caleg PDI-P Terpilih di Salatiga Resmi Diubah

Regional
Diisukan Maju Pilkada Papua, Irjen Fakhiri: Saya Masih Kapolda

Diisukan Maju Pilkada Papua, Irjen Fakhiri: Saya Masih Kapolda

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

Regional
Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Regional
Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Regional
Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Regional
Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com