Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Rokok Hilang, Guru di Lampung Tendang Muridnya hingga Terpental

Kompas.com - 12/12/2022, 15:25 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Video guru aniaya muridnya di Kabupaten Lampung Utara viral beredar di media sosial.

Disebutkan, oknum guru itu nekat menganiaya muridnya karena kesal rokoknya hilang. Ia menuduh murid tersebut yang mengambilnya.

Dalam video yang diterima Kompas.com, oknum guru tersebut melakukan penganiayaan dengan cara menendang muridnya di bagian perut.

Baca juga: Anak Anggota DPRD Ajak 15 Temannya Aniaya Siswi SMP, Korban Diajak Belajar Bareng lalu Dibenamkan ke Kolam

Pada video berdurasi 32 detik itu, tertayang sang oknum guru memanggil muridnya yang mengenakan kaos seragam olah raga warna merah ke hadapannya.

Sejumlah siswa juga terlihat sedang duduk berbaris di samping kiri oknum guru berkaus hijau tersebut. 

Tidak terdengar percakapan antara si pelaku dengan korban. Oknum guru itu juga terlihat memegang sebatang tongkat di tangannya.

Baca juga: Terbakar Cemburu, Pria Ini Aniaya Pasangannya Berkali-kali di Sepanjang Perjalanan Pulang

Sejurus kemudian, guru itu terlihat menendang korban dengan keras di bagian perut. Kerasnya tendangan membuat korban terpental.

Terkait video viral ini, Kapolsek Abung Selatan, AKP Haryono membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Menurutnya, peristiwa itu terjadi di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Desa Trimodadi, Kecamatan Abung Selatan, Kabupaten Lampung Utara.

Haryono mengatakan belum diketahui secara persis kapan peristiwa itu terjadi.

"Iya, benar ada peristiwa itu. Tapi ditangani secara internal oleh pihak sekolah," kata Haryono saat dihubungi, Senin (12/12/2022).

Meski tidak menangani kasus ini, Haryono mengatakan pihak polsek dilibatkan dalam pertemuan perdamaian antara korban dengan pelaku.

"Kami sifatnya hanya mengetahui ada perdamaian," kata Haryono.

Menurut Haryono, dalam pertemuan beberapa hari lalu oknum guru itu sudah tidak lagi mengajar di sekolah tersebut.

"Sudah ada keputusan dari pihak sekolah, oknum itu sudah ditarik (sebagai pengajar)," kata Haryono.

Berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian, penganiayaan itu diduga terjadi lantaran pelaku emosi sebungkus rokok miliknya hilang.

Oknum itu lantas menuduh korban telah mengambil rokoknya itu.

"Dari informasi yang kita dapat, oknum itu kehilangan rokok sehingga kesal dan melakukan penganiayaan," kata Haryono.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara Mat Soleh membenarkan terjadinya peristiwa itu.

Menurutnya, oknum itu sudah dijatuhkan sanksi oleh pihak sekolah. Mat Soleh mengatakan oknum itu adalah guru ekstrakurikuler di SMK tersebut.

"Sudah diberhentikan oleh pihak sekolah," kata Mat Soleh.

Mat Soleh menambahkan peristiwa itu sudah selesai dengan cara perdamaian antara pelaku dengan korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Regional
Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Regional
Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Regional
Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Regional
Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Regional
BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

Regional
Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Regional
Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com