Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Korban Kebakaran di Kota Ambon Mulai Mengeluh Pusing dan Sesak Napas

Kompas.com - 12/12/2022, 05:30 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Ratusan pengungsi korban kebakaran di Kawasan Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku, mulai mengeluhkan berbagai penyakit setelah dua hari berada di lokasi pengungsian.

Ratusan pengungsi korban kebakaran ini terpaksa tinggal di tenda darurat yang didirikan Pemerintah Kota Ambon karena rumah mereka hangus pada kebakaran yang Jumat (9/12/2022) dini hari.

Pantauan Kompas.com, sudah ada posko kesehatan yang dibangun Dinas Kesehatan Kota Ambon di lokasi pengungsian.

Posko kesehatan yang dibangun bersebelahan dengan Kantor Kelurahan Rijali itu telah didatangi ratusan pengungsi yang memeriksa kesehatan selama dua hari terakhir.

Salah satu pengungsi, Aminah mengaku bersyukur sudah ada posko kesehatan di lokasi pengungsian itu.

Ia telah memeriksakan kesehatan di posko kesehatan itu karena merasa pusing dan sakit kepala selama dua hari terakhir.

Baca juga: BPBD Bangun Tenda Darurat untuk Tampung Ratusan Korban Kebakaran di Ambon

“Tadi saya juga ke pos kesehatan karena dua hari ini sakit kepala dan pusing dan mereka kasih saya obat,” kata Aminah di lokasi, Minggu (11/12/2022).

Pengungsi lainnya, Karim mengkau telah mengantar anaknya ke pos kesehatan karena menderita sesak napas dan batuk.

“Anak saya dua hari ini batuk-batuk dan sedikit sesak napas, tadi saya sudah bawa ke pos kesehatan untuk periksa dan sudah diberikan obat juga,” katanya.


Pengungsi mengeluh sesak napas hingga batuk

Salah satu petugas Dinas Kesehatan Kota Ambon yang bertugas di posko kesehatan menyebut, sebanyak 115 pengungsi memeriksa kesehatan di posko itu selama dua hari terakhir.

“Untuk hari ini ada 79 orang yang ditangani dan kemarin itu ada 36 orang,” katanya.

Para pengungsi, kata dia, rata-rata berobat dan memeriksa kesehatan karena mengeluh sesak napas, batuk, pusing, dan lainnya.

Pihaknya pun langsung memberikan penanganan dan obat bagi para pengungsi.

“Yang paling banyak itu pusing, kurang darah, sesak nafas dan batuk, kita tangani semuanya,” katanya.

Dari data yang diperoleh Kompas.com, tercatat 845 korban kebakaran yang mengungsi akibat kehilangan tempat tinggalnya.

Baca juga: Ungkap Penyebab Kebakaran yang Tewaskan 2 Orang di Ambon, Polda Maluku Akan Datangkan Puslabfor Makassar

Dari jumlah itu, sebanyak 511 orang mengungsi di tenda-tenda darurat yang ada di lokasi kebakaran dan sisanya mengungsi di rumah-rumah kerabatnya.

Sebelumnya kebakaran hebat melanda kawasan Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Jumat (9/12/2022) dini hari.

Musibah itu menyebabkan ratusan bangunan termasuk rumah dan kios milik warga hangus. Selain itu dua orang dinyatakan meninggal dunia dan seorang lagi mengalami luka bakar cukup serius. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com