KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, menegaskan tak akan maju lagi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) tahun 2024.
Pernyataan Viktor itu, disampaikan di hadapan para bupati, wali kota dan sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), saat penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD), tahun anggaran (TA) 2023 di Kantor Gubernur NTT, Jumat (9/12/2022).
Baca juga: Usai Laporkan Bupati Alor ke Polisi, Rumah Warga NTT Dilempari Batu oleh Sekelompok OTK
"Kali ini saya tidak mau jadi gubernur lagi. Saya mau ke Jakarta untuk mendesain sistem pemerintahan daerah, agar kalau bupati dan wali kota tidak perform seperti yang diharapkan maka harus diganti," tegas Viktor.
Dia menyebut, sistem pemilihan boleh langsung, tapi begitu jadi bupati, wali kota dan gubernur, maka otomatis akan masuk dalam sistem pemerintahan.
Menurutnya, syarat bagi para pejabat tersebut jika tidak bekerja, maka harus diganti karena tidak layak menduduki jabatan itu.
"Saya mendesain sistem pemerintahan agar pemimpin di daerah tidak maina-main," ujar Viktor, yang berencana memilih jalur legislatif.
Baca juga: Kisah Perempuan di NTT Jadi Korban Pinjol Ilegal, Penagih Utangnya Ditangkap di Jakarta
Viktor Laiskodat yang maju Pilgub 2018 bersama Josef Nae Soi dan diusung NasDem serta Golkar itu mengatakan, dirinya akan kembali ke Jakarta untuk bekerja bagi NTT lewat jalur yang lain.
"Ah enggak mau, 40 persen hampir 70 persen permasalahan NTT itu ada di pusat. Desainnya harus di pusat," kata Viktor.
Baca juga: Kisah Pilu Arfino, Bocah di NTT yang Derita Kelainan Jantung, Tak Punya Biaya untuk Operasi
Menurut Viktor, gubernur sehebat apa pun tapi tidak diurus di pusat maka ada hal-hal, atau kekayaan NTT yang tidak bisa dikembangkan dengan baik.
Dia mengatakan, bukan saja pemimpin di NTT yang mindsetnya harus diubah tapi mindset pemerintah pusat juga harus diubah.
Setelah memimpin NTT hampir lima tahun, Viktor Laiskodat baru memahami dengan baik, apa yang terjadi dan apa yang harus dibenahi daerah yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste itu.
"Saya setelah jadi gubernur lima tahun, saya paham betul masalah NTT. Sehingga waktu balik ke sana kita desain dalam desain pembangunan yang tepat, sehingga dia akan bertumbuh hebat," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.