Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi di Kalteng Tewas Dikeroyok, Pelaku Diduga Berjumlah Belasan Orang

Kompas.com - 06/12/2022, 21:58 WIB
Kurnia Tarigan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Polisi meringkus delapan pelaku pengeroyokan, yang mengakibatkan Aipda Andre Wibisono meninggal dunia pada Jumat (02/12/2022) lalu. Aipda Andre Wibisono tewas dengan luka bekas pukulan kayu dan palu, serta tembakan senjata jenis air soft gun.

Aipda Andre Wibisono merupakan seorang anggota Polisi yang bertugas di Biddokkes Polda Kalimantan Tengah. Peristiwa bermula saat terjadi perang mulut antara anggota polisi dengan salah satu dari pelaku.

Adu mulut tersebut berujung pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia saat akan dilarikan ke rumah sakit. 

Baca juga: Ibu Muda di Tanah Bumbu Aniaya Anaknya yang Berumur 3 Tahun hingga Tewas

Kapolresta Palangkaraya Kombes Budi Santosa, mengatakan bahwa sehari setelah kejadian sebanyak 200 personel gabungan dari Polda, Polresta Palangkaraya serta Polsek Pahandut, untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku yang diduga berjumlah belasan.

Polisi berhasil meringkus delapan orang di Kampung Ponton, yang dikenal dengan kampung narkiba di Palangkaraya. Namun, dua di antaranya diamankan lantaran membawa dan menyimpan narkotika jenis sabu. Sementara enam orang lainnya diringkus atas dugaan terlibat dalam pengeroyokan anggota Polisi.

Dari hasil pengembangan enam pelaku yang sudah diamankan, polisi kembali mengamankan dua pelaku lainnya. Sehingga sampai saat ini, jumlah pelaku pengeroyokan sudah berjumlah delapan orang.

"Dari kejadian yang ada, kita sudah berhasil mengamankan delapan orang pelaku pengeroyokan anggota Polisi", kata Budi saat menyampaikan rilis di Mapolresta Palangkaraya. Selasa (06/12/2022).

Hingga saat ini jajaran Kapolisian masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku pengeroyokan. Dalam hal ini, satu orang diduga berperan sebagai otak dalam pengeroyokan, sementara yang lain merupakan provokator.

"Yang masih kita kejar, pelaku sebagai aktor utama, pelaku penembakan menggunakan senjata air soft gun, sebanyak lima kali. Kemudian dari keterangan pelaku lainnya ada yang memprovokasi, menggunakan bahasa yang kalau diartikan, matikan matikan", kata Budi.

Lebih lanjut dia mengatakan dari hasil pemeriksaan Rumah Sakit Bhayangkara korban meninggal akibat pukulan benda tumpul dan luka tembak. 

"Hasil visum dan otopsi, ada dua proyektil yag bersarang pada bagian leher dan telinga kanan, serta pukulan di bagian belakang kepala, sebelah kanan, menjadi penyebab korban meninggal dunia", tambah Budi

Dia mengatakan semua pelaku diancam hukuman selama 15 tahun penjara.

Dia juga meminta kepada pelaku lainnya agar segera menyerahkan diri, untuk mempertanggung jawabkan semua peruatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Warga Pesisir Lampung Ikuti Sekolah Lapang Iklim

Regional
Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Antisipasi Kebocoran PAD, Dishub Kota Serang Terapkan Skema E-Parkir

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

WNA Ilegal Masuk Indonesia via Tanjung Balai Diserahkan ke Kejaksaan

Regional
Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Tanaman Pisang di Ende Terserang Penyakit Darah Pisang

Regional
Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Dosen Unika Atma Jaya Daftar Jadi Calon Gubernur NTT di Partai Gerindra

Regional
Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Buron 10 Tahun Lebih, Perempuan Mantan PNS Ditangkap di Pekanbaru

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com