Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Ketuk Tilu: Sejarah Singkat, Gerakan, dan Pertunjukan

Kompas.com - 06/12/2022, 15:55 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Tari Ketuk Tilu berasal dari Jawa Barat.

Tari Ketuk Tilu merupakan tari pergaulan dan tari hiburan. 

Ketuk Tilu merupakan tarian yang biasa diselenggarakan pada acara pesta perkawinan maupun acara hiburan untuk penutupan acara.

Pertunjukkan Tari Ketuk Tilu biasanya dilakukan di tempat yang cukup luas.

Tari Ketuk Tilu

Sejarah Singkat Tari Ketuk Tilu

Awalnya Tari Keluk Tilu ditampilkan pada upacara adat. Sehingga, tarian ini hanya muncul dalam pelaksanaan upacara adat saja.

Salah satunya adalah bentuk rasa syukur atas panen padi yang dipersembahkan kepada (Dewi Padi) atau Dewi Sri Padi.

Sosok ini dianggap sebagai pemberi kesuburan dan menjaga tanaman dari serangan hama pengganggu tanaman.

Dalam perjalanan waktu, Tari Teluk Tilu menjadi tarian rakyat yang dapat dinikmati masyarakat sebagai tari hiburan.

Tari Ketuk Tilu merupakan cikal bakal Tari Jaipong.

Keberadaan Tari Ketuk Tilu juga menjadi inspirasi seniman di Jawa Barat untuk menciptakan tarian rakyat lainnya.

Baca juga: Rayakan Keberagaman dengan Flash Mob Tari Ketuk Tilu di Bandung

Nama Ketuk Tilu yang melekat pada tarian ini berasal dari alat pengiring tarian, yaitu boning yang dipukul sebanyak tiga kali.

Pukulan tersebut sebagai isyarat instrumen lain, yaitu kendang besar dan kecil, rebab, dan gong untuk mulai memainkan lagu yang bersifat instrumental.

Ketuk Tilu juga merupakan pertunjukan yang mandiri, maksudnya tidak terikat dengan cabang seni yang lain.

Tari Ketuk Tilu sempat tenggelam dalam perkembangan tari Sunda. Pada tahun 1960-an, tarian ini muncul kembali meskipun tidak seramai pada saat sebelumnya.

Tari Ketuk Tilu menjadi tari tradisi di wilayah Bogor, Priyangan, dan Purwakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com