Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kelompok Pemuda di Atambua NTT Bentrok, 4 Lapak Pedagang Rusak, 1 Sepeda Motor Hangus Dibakar

Kompas.com - 01/12/2022, 07:47 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Karena jumlah kedua kelompok semakin banyak, Kepala Bagian Operasional Polres Belu meminta bantuan tambahan personel dari Polres.

Polisi juga mengimbau kelompok Sobat tidak mengejar kelompok pemuda Weaituan. Namun, massa dari Sobat terus berdatangan dengan menggunakan sepeda motor dan melaju ke arah kelompok pemuda Weaituan sambil saling serang.

Selanjutnya, pada pukul 20.30 Wita, Kepala Kepolisian Resor Belu, mendatangi lokasi bentrokan guna mengamankan situasi, tetapi situasi tidak terkendali. Kedua kubu tetap saling serang.

Baca juga: Kapolda NTT: Kelangkaan Minyak Tanah di Kupang Murni karena Pengurangan Kuota

Pada pukul 21.15 Wita, aparat Polres Belu meminta dukungan satu Peleton Brimob Kompi A Pelopor Atambua, untuk datang ke lokasi guna membubarkan aksi tawuran tersebut.

Selanjutnya, Brimob dan anggota Polres Belu, berhasil mengendalikan kedua kelompok tersebut.

"Massa dari kelompok Sobat membubarkan diri dan kembali ke sekretariat mereka. Sedangkan kelompok pemuda Weaituan berkumpul di depan Toko Ria Pasar Baru guna mencegah aksi berkembang," kata Ariasandy.

Pada Kamis dini hari, sekitar pukul 00.30 Wita, kelompok pemuda Weaituan membubarkan diri kembali ke rumah masing - masing, menggunakan sepeda motor. Sedangkan sebagian pemuda lainnya dibawa menggunakan mobil Pengendali Massa (Dalmas) Polres Belu.

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun empat lapak pedagang pasar dirusak massa dan satu unit sepeda motor Yamaha RX Spesial hangus terbakar," ujar dia.

Sebelumnya, lanjut Ariasandy, kedua kelompok terlibat bentrok pada Rabu, 21 September 2022. Setelah kejadian itu, kedua kelompok sepakat untuk berdamai.

"Hingga saat ini situasi sudah aman dan kondusif. Meski begitu, personel Polres Belu masih tetap siaga," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com