Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Bohong, Anak Kandung yang Bunuh Satu Keluarga di Magelang Ternyata Penganggur

Kompas.com - 30/11/2022, 17:30 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAGELANG, KOMPAS.com - Plt Kapolresta Magelang AKBP Muchamad Sajarod Zakun mengungkapkan bahwa tersangka pembunuhan sekeluarga di Mertoyudan, DDS (22), adalah penganggur.

Sebelumnya, DDS mengaku pernah bekerja di sebuah perusahaan milik negara di Yogyakarta.

Namun, setelah polisi mengonfirmasi, tidak ada data atau riwayat DDS pernah bekerja di perusahaan tersebut.

"Pelaku ini memang tidak memiliki pekerjaan, karena sempat yang bersangkutan (mengaku) memiliki pekerjaan di salah satu perusahaan milik negara di tahun 2018-2021. Tapi, setelah kita kroscek ternyata tidak ada data yang bersangkutan bekerja di sana," terang Sajarod di Mapolresta Magelang, Jawa Tengah, Rabu (30/11/2022).

Baca juga: Tak Hanya Arsenik, Polisi Juga Temukan Sianida di Lokasi Pembunuhan Satu Keluarga di Magelang

Sajarod menyebutkan, DDS telah memberikan keterangan bohong.

Saat ini, pihaknya masih fokus pada penyidikan aksi DDS yang menghilangkan nyawa tiga keluarga sekaligus.

Meski begitu, tidak menutup kemungkinan polisi akan memeriksa kejiwaan tersangka, juga konsekuensi hukum jika tersangka memberikan keterangan palsu.

"Kami fokus ke penyidikan terlebih dahulu, kalau untuk memeriksa kejiwaan itu hanya tambahan. Nanti, akan kami koordinasikan dengan pihak jaksa, perlu tidaknya," imbuh Sajarod.

Selama pemeriksaan di Mapolresta Magelang, DDS berkomunikasi dengan baik dan lancar. Bahkan, dia menceritakan kronologi hingga detail kepada polisi.

"Saat kami wawancara, intrograsi dan pemeriksaan, yang bersangkutan lancar dalam hal memberikan jawaban, menerangkan kronologis secara detail sehingga dengan gambaran seperti itu mengambarkan yang bersangkutan memiliki ketahanan jiwa yang bagus," ucap Sajarod.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Prabowo Ingin Libatkan Megawati dalam Penyusunan Kabinet, Gibran: Semuanya Kami Mintain Masukan

Regional
Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Semua Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com