Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghuni Lapas Kuansing Riau Terpadat Kedua di Indonesia, Napi Tidur Bergelantungan Pakai Sarung

Kompas.com - 29/11/2022, 20:46 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau tercatat sebagai penjara dengan penghuni terpadat kedua di Indonesia.

Kepala Kanwil Kemenkumham Riau Muhammad Jahari Sitepu mengatakan, Lapas Teluk Kuantan saat ini dihuni 343 orang narapidana.

"Kapasitas normal Lapas Teluk Kuantan ini hanya 53 Orang. Tapi, saat ini dihuni sebanyak 343 Orang. Artinya, terjadi over-kapasitas hunian sebanyak 650 persen," sebut Jahari dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (29/11/2022).

Baca juga: 8 Kades Tersangka Suap Seleksi Perangkat Desa di Demak Ditahan di Lapas Kedungpane Semarang

Jahari melakukan inspeksi mendadak (Sidak) pada Senin (28/11/2022) malam.

Saat itu, ia menemukan jumlah petugas keamanan yang menjaga warga binaan hanya lima orang.

Namun, Jahari menegaskan, keterbatasan jumlah petugas ini tidak lantas menyurutkan semangat dalam melaksanakan fungsi pengamanan.

"Pastikan tidak ada seorang warga binaan pun berada di luar kamarnya saat malam hari. Cek gembok kamar masing-masing, pastikan sudah terkunci dengan baik. Petugas jaga harus rutin kontrol keliling. Siaga dan waspada, jangan lengah sedikitpun," kata Jahari.

Jahari sempat melihat para narapidana di dalam penjara. Kondisi ruangan sudah sangat sempit karena banyaknya penghuninya. Bahkan, sebagian narapidana terpaksa tidur bergelantungan dengan menggunakan kain sarung.

Kendati demikian, Jahari meminta warga binaan ikut serta menjaga dan memelihara kondusifitas Lapas.

Baca juga: Khusyuknya Warga Binaan Lapas Banyuwangi Gelar Shalat Gaib untuk Korban Gempa Cianjur

"Anggap saja ini rumah kita sendiri. Kita rawat, kita jaga, dan kita lindungi bersama. Walau hidup bersempit-sempitan, saya harap semua bersabar. Harus saling hormat-menghormati dan menghargai. Kita semua keluarga," ucap Jahari kepada warga binaan.

Di samping itu, dia juga berpesan agar para petugas bisa mengayomi para warga binaan.

"Layani warga binaan dengan humanis.

Penuhi seluruh hak-haknya. Kemudian, jangan sekali-kali kalian pungli, menyelundupkan handphone atau narkoba. Kalau ketahuan saya sikat, saya pecat," tegas Jahari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com