Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Tanah di Kupang Langka, Polda NTT Bentuk Tim Khusus untuk Menyelidiki

Kompas.com - 25/11/2022, 15:57 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) segera membentuk tim khusus untuk menyelidiki kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah di Kota Kupang.

Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma mengatakan, tim khusus itu dibentuk melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda NTT.

Menurut Johni, pembentukan tim khusus perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kelangkaan minyak tanah.

Baca juga: Minyak Tanah Langka, Warga Kota Kupang Mengantre di Pangkalan

"Tentunya, demi stabilnya ekonomi negara, kita harus turun selidiki," kata Johni kepada sejumlah wartawan di Markas Polda NTT, Jumat (25/11/2022).

"Nanti saya perintahkan Dit Reskrimsus bentuk dan turunkan tim untuk selidiki ini,” sambung Johni.

Baca juga: 2 Polisi di NTT yang Jadi Calo Penerimaan Casis Polri Akan Jalani Sidang Kode Etik Bersama

Dia menyebut, tim khusus tersebut akan dibentuk untuk melakukan penyelidikan di pasaran. Terutama, terkait dropping dari Pertamina yang kurang atau ada penimbunan dan permainan harga.

Dia berharap, pihak tertentu tidak memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi.

Pengurangan kuota

Dihubungi terpisah, Sales Branch Manager Pertamina Rayon I NTT, Muhammad Herdiansyah Putra, mengatakan, saat ini terdapat pengurangan kuota minyak tanah. Pengurangan itu atas arahan dan kebijakan dari BPH Migas.

"Kami sebagai operator hanya menjalankan tugas, sesuai kuota yang telah ditetapkan," ujar dia.

Pihak BPH Migas, kata Putra, sudah melakukan peninjauan terkait hal itu.

"Dari pihak Pertamina juga masih menunggu arahan lebih lanjut terkait kuota tersebut dari pihak BPH Migas," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah.

Warga terpaksa mengantre di sejumlah pangkalan untuk mendapatkan minyak tanah. Sebagian warga kecewa karena tak kebagian meski telah lama mengantre.

Baca juga: Dimarahi Gubernur NTT soal Lahan Jagung yang Kurang, Ini Tanggapan Bupati TTS

"Sudah satu pekan lebih, kami susah mendapatkan minyak tanah," ungkap Yanti Mada, warga Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Rabu (23/11/2022).

Yanti telah mencari minyak tanah di beberapa pangkalan di kelurahan lain. Yanti pun sudah mengantre di pangkalan depan sebuah ruko di Kecamatan Oebobo sejak pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menanam Mimpi di Panggung Teater

Menanam Mimpi di Panggung Teater

Regional
Isu Pemekaran 3 Kabupaten di Lampung Mencuat, Akademisi: Jangan Mau Dibodohi Marketing Politik

Isu Pemekaran 3 Kabupaten di Lampung Mencuat, Akademisi: Jangan Mau Dibodohi Marketing Politik

Regional
Jokowi Cek Harga Kebutuhan Bahan Pokok di Pasar Perbelanjaan Mentaya Sampit

Jokowi Cek Harga Kebutuhan Bahan Pokok di Pasar Perbelanjaan Mentaya Sampit

Regional
Jateng Jadi Provinsi Ketiga Terbanyak Pemain Judi 'Online', Pj Gubernur Nana: Wah yang Bilang Siapa?

Jateng Jadi Provinsi Ketiga Terbanyak Pemain Judi "Online", Pj Gubernur Nana: Wah yang Bilang Siapa?

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Milik Pensiunan DPU Kulon Progo Disatroni Maling, Emas 20 Gram Raib

Ditinggal Berkebun, Rumah Milik Pensiunan DPU Kulon Progo Disatroni Maling, Emas 20 Gram Raib

Regional
Gara-gara Kasus Sukolilo, Mahasiswa Asal Pati di Semarang Kena Getahnya

Gara-gara Kasus Sukolilo, Mahasiswa Asal Pati di Semarang Kena Getahnya

Regional
Viral, Video Kades Pati Dukung Kapolda Maju Pilkada, Pj Gubernur Nana: Itu Bukan Urusan Saya, tapi ASN Dilarang Politik Praktis

Viral, Video Kades Pati Dukung Kapolda Maju Pilkada, Pj Gubernur Nana: Itu Bukan Urusan Saya, tapi ASN Dilarang Politik Praktis

Regional
Nasdem Beri Rekomendasi Jarot dan Ansori di Pilkada Sumbawa

Nasdem Beri Rekomendasi Jarot dan Ansori di Pilkada Sumbawa

Regional
Blusukan ke Pasar Gede, Mangkunegara X Tegaskan Tak Terkait Pilkada Solo

Blusukan ke Pasar Gede, Mangkunegara X Tegaskan Tak Terkait Pilkada Solo

Regional
1.873 Janda Baru Muncul di Brebes, Apa Pemicunya?

1.873 Janda Baru Muncul di Brebes, Apa Pemicunya?

Regional
Ditinggal Ambil Rapot, Seorang Kakek di Tasikmalaya Tewas Terbakar

Ditinggal Ambil Rapot, Seorang Kakek di Tasikmalaya Tewas Terbakar

Regional
Kinerja PDAM Tirta Raharja Apik, Pemkab Bandung Raih 3 Penghargaan dari Pemerintah Australia

Kinerja PDAM Tirta Raharja Apik, Pemkab Bandung Raih 3 Penghargaan dari Pemerintah Australia

Regional
Pilkada Solo, PKB Uji Kelayakan Bakal Calon yang Akan Diusung

Pilkada Solo, PKB Uji Kelayakan Bakal Calon yang Akan Diusung

Regional
Bercak Darah dan Pemilik Ruko Hilang Jadi Awal Terungkapnya Pembunuhan Penagih Utang di Palembang

Bercak Darah dan Pemilik Ruko Hilang Jadi Awal Terungkapnya Pembunuhan Penagih Utang di Palembang

Regional
Kandang Ayam di Purworejo Terbakar, 11.000 Ekor Mati dan Pemilik Rugi 1,1 Miliar

Kandang Ayam di Purworejo Terbakar, 11.000 Ekor Mati dan Pemilik Rugi 1,1 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com