KUPANG, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) segera membentuk tim khusus untuk menyelidiki kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah di Kota Kupang.
Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma mengatakan, tim khusus itu dibentuk melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polda NTT.
Menurut Johni, pembentukan tim khusus perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab terjadinya kelangkaan minyak tanah.
Baca juga: Minyak Tanah Langka, Warga Kota Kupang Mengantre di Pangkalan
"Tentunya, demi stabilnya ekonomi negara, kita harus turun selidiki," kata Johni kepada sejumlah wartawan di Markas Polda NTT, Jumat (25/11/2022).
"Nanti saya perintahkan Dit Reskrimsus bentuk dan turunkan tim untuk selidiki ini,” sambung Johni.
Baca juga: 2 Polisi di NTT yang Jadi Calo Penerimaan Casis Polri Akan Jalani Sidang Kode Etik Bersama
Dia menyebut, tim khusus tersebut akan dibentuk untuk melakukan penyelidikan di pasaran. Terutama, terkait dropping dari Pertamina yang kurang atau ada penimbunan dan permainan harga.
Dia berharap, pihak tertentu tidak memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi.
Dihubungi terpisah, Sales Branch Manager Pertamina Rayon I NTT, Muhammad Herdiansyah Putra, mengatakan, saat ini terdapat pengurangan kuota minyak tanah. Pengurangan itu atas arahan dan kebijakan dari BPH Migas.
"Kami sebagai operator hanya menjalankan tugas, sesuai kuota yang telah ditetapkan," ujar dia.
Pihak BPH Migas, kata Putra, sudah melakukan peninjauan terkait hal itu.
"Dari pihak Pertamina juga masih menunggu arahan lebih lanjut terkait kuota tersebut dari pihak BPH Migas," ujar dia.
Sebelumnya diberitakan, warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah.
Warga terpaksa mengantre di sejumlah pangkalan untuk mendapatkan minyak tanah. Sebagian warga kecewa karena tak kebagian meski telah lama mengantre.
Baca juga: Dimarahi Gubernur NTT soal Lahan Jagung yang Kurang, Ini Tanggapan Bupati TTS
"Sudah satu pekan lebih, kami susah mendapatkan minyak tanah," ungkap Yanti Mada, warga Kelurahan Nefonaek, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Rabu (23/11/2022).
Yanti telah mencari minyak tanah di beberapa pangkalan di kelurahan lain. Yanti pun sudah mengantre di pangkalan depan sebuah ruko di Kecamatan Oebobo sejak pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.