Berdasarkan laporan anggota di lokasi, peristiwa yang viral di media sosial ini berawal saat ada kerumunan massa di salah satu rumah di Kampung Gunung Raya, Kecamatan Pubian pada Senin pagi.
“Pukul 08.00 ada sekitar 30 warga berkumpul pasca kejadian pembakaran di kantor perkebunan PT Gunung Aji Pubian. Setengah jam kemudian, jumlah massa menjadi 100 orang lalu pergi ke arah Kampung Tanjung Kemala,” kata Pandra.
Jumlah massa semakin banyak begitu bergerak ke arah PT Gunung Aji Pubian melalui Kampung Negeri Ratu, Kecamatan Padang Ratu. Pukul 12.00, massa terlihat membubarkan diri.
Baca juga: Pria di Lhokseumawe Tipu Ibu Rumah Tangga Rp 2,7 Miliar Ditangkap, Modus Investasi Bisnis Sawit
Pandra menambahkan, sekitar pukul 15.30 WIB tim Inafis melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) di sekitar lokasi kantor perkebunan PT Gunung Aji Pubian.
Di saat bersamaan, Tim Resmob dan Tekab 308 melakukan patroli di wilayah Kecamatan Pubian dan mendapatkan informasi adanya konsentrasi massa yang membawa berbagai senjata tajam.
“Di antara massa itu, ada juga delapan orang warga yang diduga melakukan provokasi pengerusakan dan pembakaran pada kejadian hari Sabtu kemarin,” kata Pandra.
Saat hendak diamankan untuk diperiksa lebih lanjut, kerumunan massa justru menyerang anggota kepolisian dan mengejar menggunakan senjata tajam.
Pandra menambahkan kerumunan massa berhasil dibubarkan tanpa ada korban dari kedua belah pihak.
Sedangkan delapan orang yang diduga menjadi provokotor saat ini masih didalami oleh polisi.
Baca juga: Kasus Mafia Tanah 10 Hektare di Lampung, Oknum Jaksa Jadi Tersangka
Pandra mengimbau masyarakat tidak terpancing provokasi baik itu yang timbul dari unggahan di media sosial maupun informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Jangan terpancing isu-isu tak bertanggung jawab, aparat kepolisian akan bertindak adil, equality before law, setiap warga negara mempunyai persamaan hak di muka hukum. Kita harapkan juga tokoh masyarakat untuk menenangkan warganya,” kata Pandra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.