"Setelah itu dikasih uang Rp 5.000, terus ditinggal pergi. Ketika ditinggal itu, korban minta tolong sama warga yang melintas, kemudian diantar anggota kami ke rumahnya," ujar dia.
Edy mengatakan, sejauh ini tidak ada indikasi pelecehan seksual yang berakibat fatal.
"Sejauh ini hanya itu, tidak sampai menjurus ke hal-hal yang bersifat fatal," jelas dia.
Edy menjelaskan, identitas terduga pelaku terungkap berkat rekaman CCTV.
"Ada petunjuk karena Bawang adalah desa digital, setiap sudut gang atau jalan dipasang CCTV, itu memudahkan kami. Melalui sepeda motor yang dipakai bisa teridentifikasi," ujar dia.
Baca juga: Penculik Bocah Kelas 2 SD di Banjarnegara Ditangkap, Diduga Alami Gangguan Jiwa
Polisi berhasil menangkap pelaku beberapa jam setelah penculikan di rumah orangtuanya di Desa Binorong, Kecamatan Bawang.
Kasat Reskrim Polres Banjarnegara AKP Bintoro Thio Pratama mengatakan, beberapa jam setelah penculikan, pelaku berhasil diamankan Resmob dan anggota Polsek Bawang.
Berdasarkan pemeriksaan, SP diduga mengalami gangguan kejiwaan atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Hal itu diperkuat dengan adanya surat dari Rumah Sakit Jiwa Magelang dan Rumah Sakit Emanuel Banjarnrgara.
SP sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa Magelang pada tahun 2013 silam.
"Diagnosa dokter mengalami skizofrenia," ujar dia, Jumat.
Berdasarkan penelusuran polisi, motif pelaku menculik bocah tersebut lantaran kangen kepada anaknya.
Diketahui selama ini pelaku telah bercerai dengan istrinya dan memiliki anak.
"Untuk motif karena kangen dengan anaknya. Dulu sempat menikah, namun sudah bercerai, dan anak bersama mantan istrinya," ujar dia.
Meski demikian, polisi masih mendalami keterangan pelaku dan sejumlah saksi.