Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah-kisah ART yang Disiksa di Tanah Air

Kompas.com - 05/11/2022, 11:22 WIB
Rachmawati

Editor

 

Di Makassar, ART laporkan majikannya

Milda (17), asisten rumah tangga (ART) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan mengaku menjadi korban penganiayaan oleh majikannya sendiri, LR (70).

Ia melaporkan LR ke Polrestabes Makassar pada Senin (11/11/2021). Milda sehari-hari bertugas memeriksa kadar gula darah LR.

Penganiayaan terjadi saat LR membangunkan Milda dengan terburu-buru sekitar pukul 04.00 Wita.

“Belum waktunya saya cek darah ibu dari majikan saya, karena masih jam 4 subuh. Cuma memang orang ini (terlapor) tidak sabaran, sampai langsung menggigit dan mencakar,” aku Milda.

Baca juga: ART di Makassar Diduga Dianiaya Majikan, Korban: Paling Sering Tangan Dipukul dan Dikata-katai

Setelah mendapat penganiayaan itu, korban pun berusaha bangun dan memeriksa darah ibu majikannya. Namun, penganiayaan itu terus berlanjut hingga korban pun menangis.

Milda mengaku sudah sering dianiaya oleh majikannya hingga ia pun melaporkan majikannya ke polisi.

“Kalau dianiaya sudah tidak bisa dihitung. Biasanya juga dikata-katai, cuma saya tidak kasih masuk di hati. Soal pukul, setiap kasih bangun pasti dipukul. Paling suka tangan dipukul dan keluar kata-kata yang tidak pantas,” beber Milda.

Baca juga: Mengaku Dianiaya Majikan, ART di Makassar Lapor Polisi

Disiksa karena tak patuh

FF (54), warga Surabaya, Jawa Timur diamankan karena menyiksa asisten rumah tangganyanya EAS (47) pada Selasa (18/5/2021).

Tak hanya menyiksa ART-nya, FF juga memaksa korban memakan kotoran kucing dan tak memberi upah dengan alasan korban tak menuruti perintahnya.

EAS bekerja di rumah F sejak April 2020 dan sejak bekerja, ES kerap mendapatkan penyiksaan dengan selang, pipa hingga setrika.

Sementara itu di Sleman, Irmawati membuat laporan ke polisi karena disiksa majikannya, And dan istrinya pada Senin (18/4/2022),

Irmawati bercerita awalnya ia bekerja di rumah Adn di Kroya, Cilacap, lalu pindah ke rumah ibu dari And ke Majaneng, Kroya.

Baca juga: Suami Susi ART Ferdy Sambo Baru Tahu Sang Istri Jadi Saksi, Pesannya: Jujur, kalau Tidak, Hancur

Pada tahun Januari 2022, korban ditawari oleh ibunda And untuk bekerja di kediaman And di Sleman untuk mengasuh anak balita.

Saat itu ia ditawari gaji Rp 1,7 juta. Tapi di bulan pertama, ia digaji Rp 1,1 juta, di hari kedua hanya dibayar Rp 700.000 dan mulai bulan ketiga, ia tak digaji.

Alasasannya adalah Irmawati diangap tak becus bekerja. Irmawati sempat menghubungi keluarganya untuk diminta dijemput.

Namun saat majikannya tahu, Irmawati tetap disiksa seperti dipukul dengan tangan kosong, atau shower hingga diisiram air panas dan dibenturkan ke tempok dan pintu. Rambutnya juga dipotong acak di bagian depan.

Irmawati kemudian dipaksa membuat surat pernyatan maaf dan dipaksa untuk memukuli dirinya sendiri lalu direkam sebagai alibi Irmawati dianggap gila.

Baca juga: Kisah Pilu Rohimah, ART yang Disiksa Majikannya Selama 3 Bulan, Kerap Tidur di Luar Saat Hujan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com