Ia menilai, partisipasi dan keterlibatan laki-laki yang tercatat banyak melakukan kekerasan perlu lebih digencarkan.
Isu anti kekerasan perlu didekatkan dan dipahami oleh kaum lelaki.
Pihaknya mengadakan sosialisasi untuk membentuk Gerakan Laki-Laki Peduli Perempuan dan Anak Jateng di Kantor DP3AP2KB Jateng.
Dosen Fisip UIN Walisongo sekaligus Co-Founder Aliansi Laki-Laki Baru Nur Hasyim, setuju ada nilai-nilai yang mesti dijadikan acuan untuk perubahan laki-laki.
Di antaranya non diskriminasi, anti kekerasan, inklusif, akuntabilitas.
Hal itu juga tak cukup melalui pernyataan sikap saja.
Namun, harus dibarengi dengan aksi nyata yang dipraktikkan dalam kehidupan.
Baik laki-laki sebagai individu, pasangan, maupun agen perubahan.
“Kita harus pakai pendekatan reflektif untuk medorong kesadaran laki-laki, bahwa norma dan praktik maskulinitas selama ini membawa konsekuensi negatif bagi perempuan dan anak-anak kita,” pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.