KOMPAS.com – Desa Wisata Pandean dari Kabupaten Trenggalek berhasil meraih juara harapan satu dalam kategori Desa Wisata Berkembang pada acara penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Pada malam puncak acara yang mengusung tema “Dari Desa untuk Indonesia Bangkit”, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berkesempatan untuk mengumumkan desa wisata terbaik dan menyerahkan penghargaan bagi lima terbaik kategori tersebut.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah memberikan penghargaan desa wisata terbaik kepada Desa Wisata Pandean.
Menurutnya, pariwisata berbasis komunitas yang ada di desa melalui desa wisata ini menjadi primadona baru pariwisata di Indonesia.
Baca juga: Cerita Agodonas, Mahasiswa Asal Papua Bantu Peternak di Trenggalek Kembangkan Produk Susu Perah
“Dulu setiap daerah terkenal dengan destinasi-destinasi wisata yang besar. Sekarang desa wisata yang berbasis komunitas ini mulai diangkat tingkatannya ke nasional bahkan internasional.
“Sehingga Kabupaten Trenggalek bisa menginisiasi value dan misi untuk mengangkat pendapatan masyarakat langsung ke masyarakat dengan multiplier effect yang banyak melalui desa wisata,” ungkap Nur Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (2/11/2022).
Hal itu disampaikan oleh Bupati Nur Arifin saat hadir dalam malam puncak ADWI 2022 yang diselenggarakan di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Minggu (30/10/2022).
Menurut pria yang akrab disapa Mas Ipin tersebut menyebutkan, meskipun menjadi juara harapan 1, tetapi mendapatkan kategori desa wisata berkembang bukanlah suatu hal yang mudah, mengingat komunitas desa wisata baru saja dirintis sekitar 1,5 tahun yang lalu.
Baca juga: Pemkab Trenggalek Dapat Bantuan Rp 250 Juta dari BNPB untuk Penanganan Banjir
Selain itu, penghargaan tersebut juga sebagai obat duka atas bencana alam yang sempat melanda Kabupaten Trenggalek dan mengakibatkan desa wisata Pandean juga ikut terdampak.
“Penghargaan ini cukup membanggakan dan sebagai obat duka kita. Meskipun pekerjaan rumahnya (PR) tetap besar untuk membawa desa wisata ini tetap eksis, tetapi saya berharap bisa jadi contoh untuk desa-desa wisata lain yang baru mulai merintis,” ujar Nur Arifin.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.