TRENGGALEK, KOMPAS,com - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menerima bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan bencana hidrometeorologi basah yang melanda Trenggalek.
Bantuan ini meliputi dana siap pakai senilai Rp 250 juta, perahu karet, bantuan paket logistik dan beberapa bantuan lainnya.
Bantuan tersebut diserahkan langsung Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto kepada Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Pondok Pesantren Al-Ittihad Darunnajah Kelutan, Kamis (20/10/2022).
Baca juga: Jalur Antar-kabupaten di Trenggalek Rusak akibat Diterjang Banjir
Sekaligus, juga diserahkan secara simbolis paket bantuan kepada masyarakat terdampak bencana banjir.
Dalam keterangan tertulis yang dikirim tim humas Pemkab Trenggalek pada Jumat (21/10/2022), Nur Arifin mengatakan, bantuan dana dalam bentuk siap pakai akan bisa mengoptimalkan penanggulangan bencana pasca-banjir.
"Akan kita bagi lintas matra, TNI-Polri, Kabupaten (Trenggalek) sehingga bisa dimanfaatkan agar kerjanya bisa semakin cepat sesuai saran dari beliau (Kepala BNPB)," kata Nur Arifin di posko penanggulangan bencana kawasan Pendopo Kabupaten Trenggalek.
"Ada dana siap pakai senilai Rp 250 juta, kemudian Perahu karet dan paket logistik untuk masyarakat," imbuhnya.
Nur Arifin menuturkan, perahu karet pun sangat dibutuhkan dalam penanganan banjir. Perahu karet, kata dia, bisa menjadi kendaraan untuk mendistribusikan makanan ke permukiman warga yang dilanda banjir.
Baca juga: 32 Kepala Keluarga Mengungsi akibat Longsor di Trenggalek
Bencana banjir dan longsor yang terjadi pada Selasa 18 Oktober 2022 di Trenggalek jadi yang terbesar ketiga setelah kejadian serupa di era 90 an dan 2006.
Itu tampak dari debit air yang tercatat di terowongan PLTA Niama Kabupaten Tulungagung.
Nur Arifin mengharapkan, kejadian serupa tidak terulang atau dapat diminimalisasi dengan membangun sinergitas bersama pihak pihak terkait seperti Jasa Tirta dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas.
“Diharapkan dengan sinergi upaya meminimalisir bencana ini bisa terpenuhi,” terang Nur Arifin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.