Atas temuan tersebut polisi sempat ingin melakukan otopsi terhadap jenazah Adi Irawan untuk memastikan penyebab kematiannya, tetapi pihak keluarga menolak dengan alasan korban memiliki riwayat penyakit hipertensi.
"Keluarga tidak mau korban diotopsi karena menganggap kematiannya wajar, apalagi dia punya riwayat penyakit darah tinggi," ujarnya.
Setelah olah TKP serta evakuasi korban ke rumahnya di Kelurahan Matakando, Kecamatan Rasanae Barat, polisi mengamankan sejumlah barang yang ditemukan di TKP.
"Barang yang kita temukan sudah diamankan. Korban langsung dimakamkan kemarin," kata Jufrin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.