Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Istri TNI Terkait Kasus Pembunuhan Iwan Boedi

Kompas.com - 31/10/2022, 16:14 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Istri anggota TNI berinisial NR ikut diperiksa polisi terkait dengan kasus pembunuhan PNS Bapenda Kota Semarang Iwan Boedi. Diketahui Iwan Boedi merupakan saksi kasus korupsi yang dibunuh di Kawasan Marina, Kota Semarang.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng), Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan, NR yang telah diperiksa polisi merupakan istri anggota TNI.

"Ada NR juga diperiksa polisi," jelasnya di Mapolda Jateng, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Pengacara Keluarga ASN Semarang yang Tewas Dibunuh Iwan Boedi Sebut Ada Upaya Menghalangi Proses Hukum Kasus Kliennya

Meski demikian, Iqbal mengaku belum bisa menjelaskan secara detail perihal identitas NR yang telah diperiksa oleh Polrestabes Semarang.

"Mereka saling mengenal (NR dan Iwan)," paparnya. 

Sampai saat ini, sudah ada sedikitnya 30 saksi kasus pembunuhan Iwan Boedi yang telah diperiksa oleh polisi.

"Ada sekitar 30 saksi yang sudah diperiksa," ujarnya. 

Sebelumnya, pengacara keluarga Iwan Boedi, Yunantyo Adi Setiawan sebut ada upaya menghalang-halangi proses hukum kasus yang menimpa kliennya. 

"Soal kecurigaan mengubah keterangan itu ada kecurigaannya ya karena ada upaya obstruction of justice, itu saja," jelasnya beberapa waktu lalu.

Perubahan keterangan yang dilakukan beberapa saksi membuat standar pembuktian hukum pidana menjadi terkendala.

"Meski sudah ada gambaran-gambaran, perubahan keterangan itu menjadikan standar hukum terkendala," paparnya. 

Dia juga menyesalkan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) melindungi saksi yang berpotensi terjadinya obstruction of justice.

"Mungkin nanti kita akan komunikasi dengan Komnas HAM," paparnya. 

Dari informasi yang dia dapatkan, polisi sudah mempunyai beberapa bukti lain seperti pergerakan handphone hingga orang yang ditemui Iwan Boedi sebelum dibunuh.

Baca juga: Pengacara Keluarga PNS Semarang yang Tewas Dimutilasi Iwan Boedi Soroti Sikap Lain Pomdam IV/Diponegoro

"Sudah mengetahui siapa ke titik mana dan handphone siapa, berhubungan dengan siapa, tapi ini perlu pendalaman dan pemenuhan pembuktian secara standar hukum," ungkapnya. 

Untuk itu, dia berharap agar Komnas HAM mampu membantu Polrestabes Semarang untuk mengungkap pembunuhan saksi kasus korupsi hibah tanah di Kota Semarang itu. 

"Karena ada beberapa hal yang harus dibantu Komnas HAM untuk membantu polisi mengungkap ini selekasnya agar tidak berlarut-larut," imbuhnya.

Sampai saat ini keluarga ingin agar kasus yang menimpa Iwan Boedi segera jelas penyebabnya. Namun, di sisi lain polisi juga butuh dukungan. 

"Nanti Komnas HAM akan bantu koordinasi dengan Panglima TNI dan Polri agar bisa bersinergi," paparnya. 

Meski lebih dari satu bulan kasus Iwan Boedi belum terungkap, dia mengapresiasi polisi yang sampai saat ini masih terus bekerja untuk melakukan penyelidikan. 

"Kita apresiasi walau ada kendala-kendala, ya mungkin rekan-rekan sudah tau kendala itu," katanya. 

Seperti diketahui, lebih dari satu bulan pelaku pembunuh Iwan Boedi yang merupakan saksi kasus dugaan korupsi hibah tanah di Kota Semarang belum terungkap. Diketahui Iwan Boedi sempat menghilang satu hari sebelum diperiksa sebagai kasus dugaan korupsi hibah tanah. Iwan Boedi kemudian ditemukan dalam kondisi tewas terbakar di Pantai Marina Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Warga Ende yang Hilang Diterkam Buaya Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Desa di Purworejo Ini Terbangkan 'Drone' untuk Basmi Hama Wereng

Desa di Purworejo Ini Terbangkan "Drone" untuk Basmi Hama Wereng

Regional
Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Indekos

Kisah Pilu Bocah Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat di Ambon, Kurus dan Tinggal Sendirian di Indekos

Regional
Gagalkan Penyelundupan Senpi dan Amunisi ke KKB Papua, 10 Polisi di Ambon Dapat Penghargaan

Gagalkan Penyelundupan Senpi dan Amunisi ke KKB Papua, 10 Polisi di Ambon Dapat Penghargaan

Regional
Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Mungkung Sragen

Mayat Perempuan Tanpa Busana Ditemukan di Sungai Mungkung Sragen

Regional
Setubuhi Pacar Berkali-kali, Pemuda di Nunukan Ditangkap Polisi

Setubuhi Pacar Berkali-kali, Pemuda di Nunukan Ditangkap Polisi

Regional
Dua Gempa Besar Guncang Seram Timur Maluku, BPBD: Tak Berdampak Kerusakan

Dua Gempa Besar Guncang Seram Timur Maluku, BPBD: Tak Berdampak Kerusakan

Regional
Polisi Belum Temukan Ada Pelanggaran Pidana atas Tenggelamnya Dokter Wisnu

Polisi Belum Temukan Ada Pelanggaran Pidana atas Tenggelamnya Dokter Wisnu

Regional
Gelar Rakorcabsus, PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Jadi Cagub Jateng

Gelar Rakorcabsus, PDI-P Kebumen Usulkan Bambang Pacul Jadi Cagub Jateng

Regional
Blora Jadi Tuan Rumah Popda 2024, Bupati Arief Sambut Atlet Pelajar dari Wilayah Eks Karesidenan Pati

Blora Jadi Tuan Rumah Popda 2024, Bupati Arief Sambut Atlet Pelajar dari Wilayah Eks Karesidenan Pati

Regional
Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Tawuran Antarsekolah di Purworejo, 12 Siswa Diamankan, 5 Jadi Tersangka

Regional
Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Update Penjaringan Parpol di Pilkada Brebes, Ada Nama Paramitha Widya Kusuma

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

BMKG: Gempa M 5,8 di Seram Timur Maluku Dipicu Aktivitas Sesar Naik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com