Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewas Digigit King Kobra Peliharaannya, Imam Tak Pernah Mau Disebut Pawang Ular Semasa Hidup

Kompas.com - 25/10/2022, 18:04 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Imam Rokhani (49), warga Dusun Winong, Desa Nrayung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), tewas karena gigitan dua ekor ular king kobra peliharaannya pada Minggu (23/10/2022).

Imam digigit king kobra ketika hendak mengganti air minum ular peliharaannya tersebut. Dia pun kemudian tak sadarkan diri hingga dinyatakan telah meninggal dunia.

Kedua ular king kobra yang menggigit Imam itu kini telah dievakuasi oleh petugas Satpol PP serta Damkar.

Ditemukan di pemukiman warga

Sahabat Imam, Puji Setiawan, mengatakan bahwa ular king kobra yang dipelihara temannya itu pertama kali ditemukan pada beberapa tahun lalu di permukiman warga di Dusun Jombreng, Desa Senden, Kecamatan Kampak, Trenggalek.

Baca juga: Sebelum Tewas Digigit King Kobra Peliharaannya, Imam Alami Cacat Permanen di Tangan karena Gigitan Ular

Saat pertama kali ditemukan, panjang ular berbisa itu baru 3 meter, namun usai dirawat oleh Imam, panjangnya kini mencapai 5 meter.

“Pertama ditemukan dulu, panjang ular king kobra tersebut sekitar tiga meter. Setelah beberapa tahun dirawat, sekarang sekitar 5 meter lebih,” kata Puji, Selasa (25/10/2022).

“Ular king kobra yang dirawat oleh Kawul (sapaan akrab Imam) sudah selama delapan tahun,” imbuhnya.

Imam memutuskan untuk membawa pulang ular king kobra tersebut karena khawatir hewan melata itu dapat membahayakan keselamatan warga.

Puji menjelaskan, Imam biasanya memberi makan kedua ular king kobra peliharaannya itu dengan ular yang lebih kecil pada malam hari.

Baca juga: Imam Tewas Usai Digigit King Kobra Peliharaan, Sahabat: Dia Bilang Sudah Pasrah kalau Suatu Saat Mati karena Ular

“Paling sering, memberi makan itu pada malam hari. Terakhir sebelum Kawul meninggal dunia, saya datang memberi ular kecil untuk pakan king kobra. Tidak ada bahasan penting,” ujar Puji.

Pernah digigit ular

Puji menyampaikan, tangan kanan Imam juga pernah digigit oleh ular kobra pada 10 tahun lalu.

Akibat gigitan itu, Imam harus mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo selama sebulan.

“Sejak saat itu, tangan kanan almarhum (Imam) mengalami cacat permanen,” jelasnya.

Setelah kejadian tersebut, baik sahabat mau pun keluarga, meminta Imam untuk berhenti memelihara ular.

Saran dari keluarga serta sahabatnya itu pun diikutinya, Imam tak lagi memelihara ular selama dua tahun.

Baca juga: 9 Kasus Warga Tewas Dipatuk Ular, Ada Pawang, Polisi hingga Penyanyi Dangdut Jadi Korban

“Selama sekitar dua tahunan, kawul istrahat total tidak menyentuh ular apa pun,” ucapnya.

Kembali pelihara ular

Imam kembali bersentuhan dengan ular, menurut Puji, ketika warga memintanya untuk mengevakuasi ular yang kerap memasuki pemukiman dan kandang ternak warga.

“Karena sudah sembuh, Kawul tidak mampu menolak ketika diminta untuk mengambil ular yang masuk kandang ayam warga," kenangnya.

Semenjak itu, Imam kembali menjalani hobinya, yakni memelihara ular. Dia pun bertemu dengan dua ekor king kobra yang ternyata merenggut nyawanya kelak.

“Kalau ular jenis sanca atau piton, atau ular lain yang tidak berbisa, dilepasliarkan kembali oleh Kawul, karena ular king kobra ini berbahaya, maka dibawa pulang dan dirawat,” terangnya.

Baca juga: Cerita Warga Temukan Jasad Ibu Paruh Baya di Dalam Perut Ular Piton 6 Meter

Menolak disebut pawang ular

Semasa hidupnya, Puji mengisahkan, Imam tak pernah mau disebut sebagai pawang ular. Dia akan kecewa bila ada orang lain, termasuk temannya sendiri, yang melabeli sebagai seorang pawang ular.

Selain itu, Puji menambahkan, Imam pun tak pernah mau menerima pemberian warga yang memintanya mengevakuasi ular.

“Belum pernah sama sekali menerima imbalan, siapa pun yang minta tolong ya ditolong. Saya lebih sering ikut kalau evakuasi ular,” ungkapnya.

Puji menuturkan, untuk membiayai perawatan kedua ular king kobra peliharaannya sekaligus memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Imam tak sungkan bekerja serabutan.

Siap meninggal karena gigitan ular

Puji mengenang, sahabatnya itu pernah berkata padanya bahwa dia telah siap dan pasrah bila suatu saat harus meninggal dunia karena gigitan ular.

Baca juga: Kronologi Ibu Penyadap Karet Ditemukan Berada di Dalam Perut Ular Piton Betina

Menurut Imam, hal itu adalah risiko yang harus diterimanya yang memilih untuk memelihara ular berbisa.

“Almarhum memiliki prinsip dan sudah pasrah. Apabila suatu saat dia mati digigit ular, itu sudah menjadi risiko dan dia pasrah,” pungkasnya.

Penjelasan Satpol PP

Sementara itu, Kepala Satpol PP Trenggalek, Triadi Atmono mengatakan, Imam digigit saat memasukkan tangannya ke dalam kandang ular peliharaannya.

"Jadi, Minggu (23/10/2022) sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, pemilik bernama Imam Rokhani hendak mengganti air minum ular tersebut. Ketika memasukkan tangannya ke dalam kandang ular, tangan korban digigit," ujar Triadi.

Imam sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tak sadarkan diri, namun nyawanya tak berhasil diselamatkan.

Baca juga: Sempat Hilang, Seorang Ibu Penyadap Karet di Jambi Ditelan Ular Piton 6 Meter

Triadi mengungkapkan, kedua ular king kobra peliharaan Imam memiliki ukuran yang cukup besar. Panjangnya bahkan mencapai 4 meter dan 2,5 meter.

"Besar sekali ular ini karena sudah lama diperlihara oleh pemilik (Imam) selama lima tahun," katanya.

Ular king kobra yang menewaskan Imam itu pun kini telah dievakuasi oleh Satpol PP dan petugas Damkar.

"Ular (king kobra itu) kami bawa ke kantor untuk diamankan, karena ukurannya besar, kami taruh di dalam kotak terpisah," tandasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Trenggalek, Slamet Widodo | Editor: Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Truk Pengangkut Pertalite Terguling dan Terbakar di Bangka Tengah

Regional
Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com