Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikeroyok karena Masalah Karton, Siswa Berprestasi Ini Trauma Berat dan Tetap Ikut Lomba Bahasa Inggris

Kompas.com - 24/10/2022, 17:11 WIB
Ahmad Riyadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Seorang siswa di salah satu SMA di Balikpapan berinisial AN (17), dikeroyok belasan siswa lain di sekolahnya karena masalah kertas karton.

Kejadian tersebut bermula saat korban dimintai tolong untuk mengambilkan kertas karton yang tergeletak di lapangan untuk digunakan sebagai kipas. Saat itu pihak sekolah tengah menggelar acara Maulid Nabi. Korban pun mengambil kertas karton tersebut dan memberikannya kepada temannya.

Namun siapa sangka, si empunya kertas karton pun datang dan marah kepada korban. Kertas karton pun langsung dikembalikan oleh korban. Namun bukannya mereda, usai kegiatan Maulid Nabi, korban justru dikeroyok di dalam kelasnya oleh belasan siswa lain.

Baca juga: Aniaya Anak Tirinya hingga Tewas, Pria Ini Sempat Ancam Istrinya

“Ini karena masalah sepele aja pak sebenarnya. Awalnya anak saya ambilkan karton di lapangan untuk kipas-kipas temannya. Nah kertas karton itu kan tergeletak, nggak ada yang punya. Nah sekalinya marah yang punya, habis itu dibalikin kertasnya itu,” kata AW, ayah korban saat dihubungi Kompas.com pada Senin (24/10/2022).

Pukulan dan tendangan pun terus dilayangkan hingga akhirnya korban mengalami luka memar di wajah dan badannya.

“Anak saya sempat melawan, karena kalau tidak bisa mati itu dikeroyok banyak begitu,” tambahnya.

Geram mengetahui putranya dianiaya, AW pun langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Balikpapan Barat. Saat ini anaknya mengalami trauma dan tidak mau masuk sekolah.

“Sejak kejadian itu, sampai hari ini (Senin), anak saya enggak mau turun ke sekolah. Trauma dia kasihan,” ungkapnya.

Menurut AW, anaknya merupakan sosok pendiam dan pemalu. Sehingga kecil kemungkinan putranya memiliki masalah dengan orang lain.

Tidak hanya itu saja, putranya merupakan siswa yang berprestasi di sekolah. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) korban kerap meraih sejumlah prestasi untuk sekolahnya. Di antaranya lomba Bahasa Inggris hingga mengaji.

“Alhamdulillah Pak, dari SD itu memang dia suka ikut lomba, alhamdulillah juara. Ini baru aja dia ikut Bahasa Inggris habis dikeroyok itu. Alhamdulillah juara 1, membawa nama sekolah. Padahal kondisinya habis dikeroyok itu,” tuturnya.

AW berharap pihak sekolah juga dapat memberikan sanksi agar efek jera kepada para pelaku ini. Sebab ia khawatir ada korban selanjutnya jika hal ini dibiarkan. Termasuk aparat kepolisian juga diminta segera memberikan efek jera.

“Saya ingin efek jera saja pak buat anak-anak itu. Misalnya dikasih masuk dulu kah di sel biar dia tahu kalau berbuat jahat itu begini dampaknya. Pihak sekolah juga kasih efek jera. Tapi ini saya lagi mediasi di sekolah,” bebernya.

Baca juga: Aniaya Anak Tirinya hingga Tewas, Pria Ini Sempat Ancam Istrinya

Lantaran anaknya telah trauma, AW berencana memindahkan sekolah anaknya ke Sulawesi Selatan (Sulsel) tepatnya di Parepare. Sebab anaknya sudah sangat trauma sekolah di Balikpapan.

“Iya Pak, mau dipindahin aja ke Parepare, kampung saya. Soalnya di sini sudah trauma dia. Biar aja di sana, biar bersosialisasi dengan yang lain agar lupa masalah yang disini. Biar enggak tahu trauma lagi,” pungkasnya.

Sementara itu Kapolsek Balikpapan Barat, Kompol Djoko Purwanto membenarkan kejadian tersebut. Saat ini pihaknya telah memanggil para pelaku pengeroyokan tersebut untuk dimintai keterangan.

“Sudah kita panggil yang bersangkutan. Ada sekitar 10 orang kalaue nggak salah. Mereka itu sesama teman sekolah. Nah hari ini pihak sekolahnya juga sudah kita mintai keterangan. Semoga bisa dimediasi, karena ini kan anak-anak di bawah umur semua,” pungkasnya ditemui di Polresta Balikpapan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com