Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Obat Sirup yang Dilarang, Sultan Akan Bentuk Tim

Kompas.com - 24/10/2022, 16:31 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta kepada instansi terkait agar menyetop penjualan obat cair yang diketahui mengandung etilen glikol dan dietilen glikol.

Diketahui kandungan etilen glikol dan dietilen glikol diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut pada anak.

"Kalau sudah dilarang mestinya tidak boleh dijual," kata Sultan, Senin (24/10/2022).

Sultan juga tidak tahu dengan pasti apakah obat yang sudah dinyatakan mengandung etilen glikol dan dietilen glikol berizin atau tidak.

"Sekarang persoalannya yang masuk sudah izin atau ilegal saya kan nggak tahu obat itu ilegal atau nggak," kata dia.

Baca juga: Dua Anak di Purworejo Positif Gagal Ginjal Akut, Satu Anak Meninggal Dunia

Lebih lanjut Sultan menambahkan perlu adanya tim khusus untuk melakukan razia obat-obatan yang tercemar di apotek-apotek.

"Ya, biar tim bisa terbentuk dulu melakukan operasi yang jual obat. Kita kan enggak tahu (jenis-jenis obat)," kata dia.

Lanjut dia, sekarang Pemerintah telah membentuk tim untuk mengatasi gagal ginjal akut di Indonesia. Termasuk berencana mendatangkan obat untuk diberikan kepada pasien gagal ginjal akut.

"Sepertinya sudah ada pola penanganan. Seberapa jauh belum dapat report. Sudah ditangani dengan baik.Semoga obatnya yang ada ini bisa lancar ya," kata dia.

Sebelumnya,Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie menyampaikan sementara ini total ada sebanyak 13 pasien gagal ginjal misterius pada anak yang ditemukan. Namun, ada satu anak yang diduga mengalami gagal ginjal misterius.

"Sekarang pasien di posisi 13 walaupun ada data satu lagi kasus dan kita baru klarifukasi ke pusat," ujar Pembajun, Jumat (21/10/2022).

Pembajun menjelaskan sekarang proses identifikasi pasien terkena gagal ginjal misterius berawal dari data verifikasi dari kabupaten atau kota yang kemudian dikirim ke provinsi dan dikirim ke kementerian kesehatan.

"Di sana dilakukan verifikasi terlebih dahulu. Dari 13 itu 7 penduduk DIY selebihnya dari luar DIY, tetapi karena kejadiannya di DIY ya jadi kasus di DIY," ujar dia.

Pembajun menambahkan terkait perkembangan temuan gagal ginjal misterius pada anak ini dibutuhkan kehati-hatian dalam penyampaian data kepada publik, dengan tujuan agar tidak terjadi kepanikan pada masyarakat.

"Seperti awal-awal Covid dulu, bukannya saya pelit data. Pasti kita kasih informasi terbaru," kata dia.

Dia berharap temuan adanya pasien gagal ginjal misterius ini tidak menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di DIY.

"Nanti kita lihat bareng-bareng doanya jangan gitu (KLB)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com