PURWOREJO, KOMPAS.com - Dua warga yang masih berusia belasan tahun di Kabupaten Purworejo terkonfirmasi positif penyakit gagal ginjal akut. Satu di antara korban tersebut meninggal dunia.
Tidak hanya itu, ada satu anak berusia berusia 6 tahun yang diduga (suspect) juga terkena penyakit misterius pada anak tersebut.
Triyanto, Kabid SDM Dinas Kesehatan Purworejo menyebut 2 anak tersebut mendapat penanganan dari RS Sardjito, setelah sebelumnya sempat dirawat RS Tjitrowardojo Purworejo dan satunya rujukan dari PKU Surakarta.
Baca juga: Tambah 2, Total 4 Kasus Gagal Ginjal Akut di NTT, 3 Anak Meninggal
"Satu dari wilayah Ngombol dan satu dari Gebang. Yang dari Kecamatan Ngombol meninggal pada tanggal 20 kemarin," katanya pada Senin (24/10/2022)
Diketahui, belakangan muncul dugaan jika penyakit yang menyerang fungsi ginjal itu disebabkan oleh kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang terdapat pada beberapa produk obat sirup.
BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) beberapa hari lalu juga telah merilis sejumlah produk obat sirop yang mengandung EG dan DEG secara berlebih. Kementerian Kesehatan juga telah mengeluarkan larangan mengkonsumsi obat sirop sementara waktu.
Di daerah-daerah, himbauan telah dilakukan terhadap semua fasilitas kesehatan (faskes) apotek, hingga toko obat untuk sementara waktu tidak memperjual belikan obat sirup.
Namun begitu, belum diketahui secara pasti apakah kasus gagal ginjal anak di Purworejo ini disebabkan oleh obat sirup atau bukan.
"Tapi dari sisi usia, ini sudah belasan tahun, sementara kan definisi umum, yang viral itu anak di bawah usia 6 tahun," kata Triyanto.
Baca juga: Wali Kota Idris Klaim Tak Ada Kasus Gagal Ginjal Akut di Depok, Faktanya...
Selain dua kasus positif itu, lanjutnya, belakangan juga ada 1 anak berusia 6 tahun berstatus saspek atau diduga terkena penyakit gagal ginjal akut.
"Kemarin ada tambah lagi tapi statusnya suspect, masih terduga. Bisa karena infeksi, virus bisa, belum pasti. Jadi ada dua positif, satu terduga dari Semawung, umur 6 tahun, tapi masih suspect (Diduga), kayaknya ini masih di RS Tjitrowardojo," terangnya.
Dia mengatakan, gejala umum dari penyakit gagal ginjal akut ini adalah berkurangnya volume urine yang keluar atau jarang buang air kecil. Hal itu bisa disertai dengan gejala lain seperti demam dan sebagainya.
"Yang dominan itu pengurangan volume urine, bisa itu 12 jam tidak kencing sama sekali, karena kalau normal itu anak-anak tiga sampai 4 jam buang air kecil, bahkan yang parah tidak keluar kencing, kemudian bisa menyertai batuk, demam, tapi itu tidak harus ada. Kalau parah harus cuci darah," terangnya.
Baca juga: Apa Itu Fomepizole? Obat Penawar untuk Gangguan Ginjal Akut?
Namun begitu, pihaknya mengimbau masyarakat agar tidak panik dengan adanya kasus positif ini.
Pihak Dinas Kesehatan telah memberikan himbauan kepada sejumlah pihak agar tidak memperjualbelikan obat sirop. Masyarakat juga dihimbau untuk tidak minum obat sirop sementara waktu.
"Tidak perlu cemas. Hentikan sementara penggunaan jenis obat berbentuk sirup. Jika diberikan obat sirup, konsultasikan minta obat jenis lain, sambil menunggu penelitian lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan," tandasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.