Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Bongkar Pabrik Pupuk Palsu di Lampung, Pakai Kapur hingga Bahan Pewarna

Kompas.com - 20/10/2022, 15:17 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Sebuah pabrik pupuk palsu digruduk aparat kepolisian di Lampung Selatan. Puluhan ton ditemukan diproduksi dengan bahan diluar ketentuan standar.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Edwin membenarkan pihaknya telah menggerebek sebuah pabrik pupuk palsu dengan hasil produksi bermerek Daun Sawit dan Mahkota Fitilizer pada Jumat (14/10/2022) pekan kemarin.

Lokasi pabrik yang memproduksi pupuk palsu jenis TSP (merek Mahkota) dan pupuk KCL (merek Daun Sawit) itu berada di Desa Taman Agung, Kecamatan Kalianda.

"Kita temukan pupuk yang diduga palsu sebanyak 45 ton dari penggerebekan di pabrik dan gudangnya," kata Edwin saat dihubungi, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: Harga Pupuk dan Pestisida Naik 70 Persen, Tiap Petani di Bengkulu Berutang Rp 50 Juta

Dari penggerebekan ini Polres Lampung Selatan menahan FR (24) warga Kabupaten Pesawaran dan AC (44) warga Kabupaten Karawang.

"Satu pelaku lain berinisial AS masih dalam pengejaran petugas," kata Edwin.

Penggerebekan ini berawal dari laporan masyarakat yang mencurigai kualitas pupuk hasil produksi pabrik tersebut.

Dua pelaku pemalsuan pupuk yang ditangkap aparat Polres Lampung Selatan.KOMPAS.COM/DOK. Humas Polres Lampung Selatan Dua pelaku pemalsuan pupuk yang ditangkap aparat Polres Lampung Selatan.

Polisi pun turun ke lokasi untuk menyelidiki laporan tersebut.

"Saat digerebek, kedua pelaku sedang melakukan pembuatan pupuk palsu," kata Edwin.

Baca juga: Pupuk Palsu Beredar di Magetan, Dijual Lebih Mahal dari Pupuk Asli

Dari pabrik itu, kepolisian mengembangkan tangkapan dan menuju lokasi gudang yang berada di Desa Tajimalela, Kalianda dan Lampung Tengah.

Berdasarkan hasil penyelidikan, modus pemalsuan pupuk ini para pelaku menggunakan bahan yang tidak diperuntukkan dalam pembuatan pupuk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Pikap Pelat Merah Angkut Ribuan Liter Miras di Gorontalo

Regional
Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Pengantin Wanita Tak Datang di Pernikahan, Pria di Lamongan Rugi Rp 24 Juta, Kenal di Medsos

Regional
Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Sempat Tertutup Longsor, Jalur Ende-Wolotopo NTT Sudah Bisa Dilalui Kendaraan

Regional
Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Kronologi Pembunuhan Wanita PSK di Kuta Bali, Korban Ditikam dan Dimasukkan dalam Koper

Regional
7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

7 Bacalon Bupati dan Wakil Bupati Daftar di PDI-P untuk Pilkada Pemalang

Regional
Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Kades Terdakwa Kasus Pemerkosaan di Mamuju Divonis Bebas, Kejari Ajukan Kasasi

Regional
Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Kakak Angkat di Ambon Bantah Telantarkan Adik di Indekos

Regional
7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

7 Pria Perkosa Anak di Bawah Umur di Bangka, 5 Pelaku Masih Buron

Regional
Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com