Joko menyebut, petugas medis rumah sakit telah melakukan pengabaian karena tidak melakukan tindakan medis pada pasien yang datang.
"Catatannya tidak ada reka medik itu ada malprosedur yang dilakukan pihak rumah sakit, dokter yang tidak menangani bisa dicek apakah melanggar kode etik," kata Joko.
Kepala Ruangan IGD RSUD Praya, Lalu Akhraf menjelaskan, kondisi ruang IGD tengah penuh oleh pasien saat pasien bayi itu datang.
Tampak pasien anak yang masih diinfus baru datang dari rumahnya menunggu ruangan transisi sebelum menuju ruang rawat inap.
Baca juga: 12 Pasien Covid-19 di RSUD Praya Lombok Tengah Meninggal
Di sisi kiri pintu masuk, tampak alat pompa napas untuk bayi yang bekerja secara digital lengkap dengan oksigen berukuran besar.
"Inilah kondisi IGD RSUD Praya, fasilitas tempat tidur hanya 25 unit, sementara pasien yang datang terus bertambah, semua kami tangani," katanya.
Terkait dengan penanganan pada Lailan Mahsyar Zainuddin, Akhraf mengatakan, dirinya tidak ada di IGD ketika itu. Sehingga, tidak bisa memberi penjelasan yang lengkap.
"Dokter yang menangani saat itu yang bisa memberi penjelasan, informasi yang saya dapat, ketika pasien datang ditunjukkan kondisi di IGD dan dokter meminta keluarga pasien mencari rumah sakit lain," kata Akhraf.
Baca juga: 14 Nakes RSUD Praya Lombok Tengah Positif Covid-19
Terkait dengan tak ada reka medik pasien Lailan, Akhraf menjelaskan bahwa reka medik ada setelah dilakukan triase atau memilih dan memilah pasien berdasarkan beratnya penyakit. Setelah itu, pasien diminta mendaftar untuk mendapatkan tempat layanan di IGD.
Sementara itu, keluarga pasien Lailan mengaku, tim medis di IGD RSUD Praya sama sekali tidak memberi penanganan medis pada Lailan. Petugas medis di IGD langsung meminta keluarga untuk membawa Lailan ke rumah sakit lain.
"Perawat ataupun dokter tidak ada yang menyentuh anak saya. Cuma 1 menit kami di sana dan langsung disuruh cari rumah sakit lain. Bagaimana mungkin mereka anggap bahwa memberi penanganan menyentuh anak saya saja tidak. Lalu, mereka menganggap kami bohong, kami minta CCTV ruangan IGD dibuka agar jelas," kata Andra Itayani, ibunda bayi Lailan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.