Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Meninggal Setelah Tak Mendapat Pelayanan di RSUD Praya, Ombudsman Turun Tangan

Kompas.com - 19/10/2022, 21:14 WIB
Fitri Rachmawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

Joko menyebut, petugas medis rumah sakit telah melakukan pengabaian karena tidak melakukan tindakan medis pada pasien yang datang.

"Catatannya tidak ada reka medik itu ada malprosedur yang dilakukan pihak rumah sakit, dokter yang tidak menangani bisa dicek apakah melanggar kode etik," kata Joko.

Kepala Ruangan IGD RSUD Praya, Lalu Akhraf menjelaskan, kondisi ruang IGD tengah penuh oleh pasien saat pasien bayi itu datang.

Tampak pasien anak yang masih diinfus baru datang dari rumahnya menunggu ruangan transisi sebelum menuju ruang rawat inap.

Baca juga: 12 Pasien Covid-19 di RSUD Praya Lombok Tengah Meninggal

Di sisi kiri pintu masuk, tampak alat pompa napas untuk bayi yang bekerja secara digital lengkap dengan oksigen berukuran besar.

"Inilah kondisi IGD RSUD Praya, fasilitas tempat tidur hanya 25 unit, sementara pasien yang datang terus bertambah, semua kami tangani," katanya.

Terkait dengan penanganan pada Lailan Mahsyar Zainuddin, Akhraf mengatakan, dirinya tidak ada di IGD ketika itu. Sehingga, tidak bisa memberi penjelasan yang lengkap.

"Dokter yang menangani saat itu yang bisa memberi penjelasan, informasi yang saya dapat, ketika pasien datang ditunjukkan kondisi di IGD dan dokter meminta keluarga pasien mencari rumah sakit lain," kata Akhraf.

Baca juga: 14 Nakes RSUD Praya Lombok Tengah Positif Covid-19

Terkait dengan tak ada reka medik pasien Lailan, Akhraf menjelaskan bahwa reka medik ada setelah dilakukan triase atau memilih dan memilah pasien berdasarkan beratnya penyakit. Setelah itu, pasien diminta mendaftar untuk mendapatkan tempat layanan di IGD.

Sementara itu, keluarga pasien Lailan mengaku, tim medis di IGD RSUD Praya sama sekali tidak memberi penanganan medis pada Lailan. Petugas medis di IGD langsung meminta keluarga untuk membawa Lailan ke rumah sakit lain.

"Perawat ataupun dokter tidak ada yang menyentuh anak saya. Cuma 1 menit kami di sana dan langsung disuruh cari rumah sakit lain. Bagaimana mungkin mereka anggap bahwa memberi penanganan menyentuh anak saya saja tidak. Lalu, mereka menganggap kami bohong, kami minta CCTV ruangan IGD dibuka agar jelas," kata Andra Itayani, ibunda bayi Lailan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic' di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic" di Kabinet, Gibran: Saya Tak Tahu Siapa

Regional
Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com